metroikn, BALIKPAPAN – Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan terus berkomitmen untuk fokus membangun tiga sektor utama: penanganan banjir, peningkatan kualitas pendidikan, dan penyediaan air bersih.
Wakil Wali Kota Balikpapan Bagus Susetyo, menjelaskan bahwa pemerintah kota telah melakukan pemetaan terhadap wilayah-wilayah yang membutuhkan intervensi. Salah satu langkah strategis dalam penanggulangan banjir adalah pembangunan bozem baru di wilayah hulu Sungai Ampal dan normalisasi sungai di bagian hilir. Langkah ini diambil untuk mengurangi risiko genangan yang sering terjadi di beberapa titik.
“Untuk sektor penyediaan air bersih, Pemkot Balikpapan berencana meningkatkan kapasitas produksi air dari Perumda Tirta Manuntung Balikpapan (PTMB), yang berperan sebagai operator perusahaan air minum daerah, guna memenuhi kebutuhan masyarakat,” tegas Bagus.
Bagus juga menyampaikan bahwa Pemkot Balikpapan sedang mengeksplorasi alternatif pasokan air baku dari Sungai Mahakam, sebagai solusi jangka panjang atas kebutuhan air yang terus meningkat. “Air dari Sungai Mahakam diharapkan dapat menjadi sumber pasokan baru bagi masyarakat Balikpapan,” ujarnya dalam rapat pembahasan rancangan awal Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) 2026 di Aula Balai Kota pada Selasa (11/3/2025).
Selain itu, Bagus menjelaskan bahwa pihaknya telah menggelar rapat koordinasi dengan berbagai pemangku kepentingan untuk membahas skema optimal dalam pelaksanaan rencana tersebut.
Untuk sektor pendidikan, Pemkot Balikpapan menekankan pentingnya penambahan sekolah, terutama untuk jenjang SMP dan SMA, guna mengakomodasi meningkatnya jumlah peserta didik setiap tahunnya. Sebagai upaya mendukung hal ini, Pemkot juga berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) untuk mendapatkan bantuan anggaran.
“Kami terus berkoordinasi dengan DPRD Provinsi Kaltim untuk memastikan adanya bantuan keuangan bagi pembangunan sektor pendidikan di Balikpapan,” tambah Bagus.
Rancangan RKPD 2026 disusun melalui kolaborasi multi-stakeholder yang melibatkan Bappeda Litbang, Organisasi Perangkat Daerah (OPD), DPRD Kota Balikpapan, akademisi, sektor swasta, dan organisasi kemasyarakatan. Pendekatan partisipatif ini bertujuan untuk menghasilkan perencanaan yang lebih matang, inklusif, dan berorientasi pada kebutuhan nyata masyarakat.
Bagus berharap, dengan dukungan dari berbagai pihak, pembangunan di Balikpapan dapat berjalan lebih cepat dan tepat sasaran. (adv/metroikn)