metroikn, Balikpapan – Musibah kebakaran permukiman warga Jalan Jendral Sudirman, RT 09 dan RT 10 Kelurahan Klandasan Ulu, Kecamatan Balikpapan Kota menggugah empati PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Unit Balikpapan.
Bukan sekadar ujug ujug. Pada hari kejadian, Senin (18/3/2024) yang lalu, KPI Unit Balikpapan turut mengerahkan tim Fire Brigade untuk membantu memadamkan api bersama unsur penanggulangan bencana lainnya di kota Balikpapan.
Pasca peristiwa memilukan, KPI Unit Balikpapan kembali menunjukan kepedulian terhadap warga setempat yang terdampak. Ratusan paket bantuan dibagikan secara langsung oleh General Manager PT KPI Unit Balikpapan, Arafat Bayu Nugroho.
“Teman-teman Pekerja Kilang Pertamina Unit Balikpapan berinisiatif mengumpulkan bantuan. Mudah-mudahan sesuai dengan apa yang diperlukan warga,” ucap Bayu saat menyerahkan paket di posko bantuan, Selasa (19/3/2024).
Bersama Mitra Binaan CSR, Kelompok Kampung Siaga Bencana (KSB), KPI Balikpapan menyalurkan 100 paket bahan pokok, 78 paket perlengkapan sekolah, 15 paket keperluan bayi dan balita.
“Kami mencoba melengkapi dari sisi yang lain, ada bantuan paket sekolah, perlengkapan bayi dan sembako. Mudah-mudahan bermanfaat untuk Bapak-Ibu yang terdampak. Sama-sama kita doakan semoga segera tergantikan semua yang hilang dan juga bisa beraktivitas normal kembali,” harapnya.
Ketua RT 09 Klandasan Ulu, Sukandar mengaku sedang tidak berada di rumah saat kejadian berlangsung. Dengan begitu tidak ada satupun harta benda yang bisa diselamatkan.
“Posisi rumah kosong, saya di tempat keluarga di Manggar. Kemudian tetangga saya video call memperlihatkan kalo rumah saya sudah terbakar habis,” ceritanya.
Sukandar mengucapkan terima kasih atas kepedulian serta respon cepat yang telah diberikan oleh PT KPI Unit Balikpapan.
Menurut informasi yang ia terima, kobaran api pertama kali muncul dari salah satu rumah warga yang diduga tengah mempersiapkan santap sahur.
66 bangunan rumah yang dihuni 98 KK berjumlah 263 jiwa ludes terbakar dalam peristiwa itu. Sebagian warga terdampak mengungsi di rumah kerabat, tapi kebanyakan di tenda pengungsi yang disediakan pemerintah.