JAKARTA – PT PLN (Persero) melalui anak usahanya, PLN Batam kini telah menyediakan layanan sertifikasi Renewable Energy Certificate (REC) bagi sektor industri dan ritel di Batam, Kepulauan Riau. Layanan sertifikat energi terbarukan tersebut diharapkan berkontribusi meningkatkan daya saing industri tanah air, khususnya di wilayah Batam.
REC merupakan pengakuan berstandar internasional yang diberikan kepada pelaku industri atas penggunaan sumber energi bersih dalam operasional bisnisnya.
Sebelumnya, PT PLN (Persero) dengan PLN Batam telah menandatangani Perjanjian Kerja Sama (PKS) mengenai Green Energy as a Service: Renewable Energy Certificate Partnership. Kerjasama itu ditandatangani Executive Vice President (EVP) Penjualan dan Pelayanan Pelanggan Enterprise PLN, Nayusrizal, bersama Direktur Utama PLN Batam, M. Irwansyah Putra, dan disaksikan langsung Direktur Retail dan Niaga PLN, Edi Srimulyanti, di Jakarta pada Jumat (8/12/2023).
Edi menerangkan, kerja sama layanan REC di PLN Batam merupakan pilot project dengan mekanisme partnership. Saat ini, permintaan REC oleh pelaku industri terus meningkat, bahkan mencapai 10 kali lipat dibandingkan tahun 2021 lalu.
“Saat ini terdapat 300 corporate buyer yang sudah mempercayakan kebutuhan pengurangan emisi karbon dari penggunaan listriknya melalui REC, dengan realisasi hingga November 2023 mencapai 5,15 TWh. Dengan REC, pelanggan mendapatkan pengakuan atas penggunaan EBT (energi baru dan terbarukan) yang transparan, akuntabel, dan diakui secara internasional,” paparnya.
Sejauh ini, ada lima pembangkit yang sudah terdaftar untuk memenuhi permintaan REC dari pembeli korporat dengan kapasitas produksi mencapai 3 juta REC setiap tahunnya.
Di antaranya, PLTP Kamojang 140 MW dengan kapasitas produksi 993 GWh per tahun, PLTA Bakaru 130 MW dengan kapasitas produksi 896 GWh per tahun, PLTP Lahendong 80 MW dengan kapasitas produksi 700 GWh per tahun, PLTP Ulubelu 110 MW dengan kapasitas produksi 720 GWh per tahun, serta PLTM Lambur 2×4 MW dengan kapasitas 20 GWh per Tahun.
Direktur Utama PLN Batam, M. Irwansyah Putra, mengatakan pihaknya sebagai anak perusahaan PLN terus berkomitmen penuh untuk mendukung transformasi PLN dan transisi energi.
“Dalam masa transisi tersebut sekaligus sebagai upaya mendukung komitmen mencapai net zero emissions pada 2060, maka PLN Batam ke depannya melakukan pengembangan produk Iayanan penurunan emisi karbon (carbon reduction), yang salah satunya berupa sertifikat energi terbarukan atau REC,” terang Irwansyah.
Langkah tersebut juga menjadi sebuah milestone dan terobosan Iayanan kepada konsumen untuk menjawab kebutuhan industri Batam. Karena hasil produk dari energi hijau ini akan menjadikan produknya naik kelas di pasar internasional.