Kapal Tenggelam di Perairan Ujoh Halang Kutai Barat: Tim SAR Temukan 7 Korban Meninggal, 1 Masih Hilang

metroikn, KUTAI BARAT – Tim SAR gabungan dari Basarnas Balikpapan bersama sejumlah unsur SAR masih melanjutkan pencarian terhadap korban tenggelamnya kapal ferry di Perairan Ujoh Halang, Kabupaten Kutai Barat. Kapal yang membawa 28 penumpang itu dilaporkan mengalami kecelakaan di Sungai Mahakam pada awal pekan ini.

Dari total penumpang, tercatat 20 orang selamat, 7 orang ditemukan meninggal dunia, dan 1 orang lainnya masih dalam pencarian. Operasi pencarian hari kedua dilaksanakan Rabu (12/11), diawali dengan briefing pukul 07.00 Wita di Posko SAR Pelabuhan Ferry Muara Leban.

Kepala Seksi Operasi dan Siaga Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Kelas A Balikpapan, Endrow Sasmita, menjelaskan bahwa tim berhasil mengevakuasi tujuh korban dalam kondisi meninggal dunia di hari kedua pencarian.

“Korban pertama atas nama Marselus Bouk alias Cello (24) ditemukan pukul 06.00 Wita pada koordinat 0°3’31.60″S 115°36’56.30″E, berjarak sekitar 3,69 kilometer dari titik kejadian,” terang Endrow.

Enam korban lainnya, yakni Anci Anwar (50), Dedy (30), Yanto (40), Ilham (27), Asmanu alias Bogel (55), dan Ira (24), ditemukan di lokasi berbeda dengan jarak antara 100 meter hingga 13 kilometer dari lokasi kapal tenggelam.

Tim penyelam sempat berupaya meninjau badan kapal pada pukul 15.00 Wita, namun kegiatan dihentikan karena arus sungai yang sangat deras. Meski demikian, pencarian tetap dilanjutkan dengan metode penyisiran permukaan hingga menjelang sore.

Pukul 17.30 Wita, seluruh unsur SAR melaksanakan debriefing hasil operasi di Posko Muara Leban dengan catatan tujuh korban ditemukan meninggal dunia, sementara satu korban lainnya masih dalam pencarian.

Operasi SAR ini melibatkan berbagai unsur, antara lain Basarnas Balikpapan, Polres Kutai Barat, Brimob Kompi 2, Polairud Res Kutai Barat, BPBD Provinsi Kaltim dan Kutai Barat, Dinas Perhubungan, TNI, tenaga medis, serta masyarakat setempat. Sejumlah peralatan digunakan, seperti rubber boat, speedboat, drone thermal, dan peralatan selam.

“Kami bersama seluruh unsur gabungan akan terus berupaya maksimal hingga korban terakhir ditemukan. Kondisi arus yang deras memang menjadi kendala utama, namun tidak akan menghentikan semangat tim di lapangan,” tegas Endrow.