Penyerapan Tenaga Kerja Kaltim Capai 30 Ribu Orang, Disnakertrans: Tantangan Ada di Sikap Pekerja Lokal

metroikn, SAMARINDA – Dalam setahun terakhir, Kalimantan Timur (Kaltim) berhasil menyerap sekitar 30 ribu tenaga kerja. Capaian ini menjadi sinyal perbaikan sektor ketenagakerjaan sekaligus menurunkan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) dari 5,31 persen menjadi 5,14 persen pada periode Agustus 2024 hingga Agustus 2025.

Meski begitu, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kaltim menilai masih ada persoalan mendasar yang perlu segera diatasi. Salah satunya adalah kecenderungan sebagian masyarakat untuk terlalu selektif dalam memilih pekerjaan.

“Perusahaan tentu lebih memilih tenaga kerja lokal. Persoalannya, apakah mereka bersedia memenuhi ketentuan yang ditetapkan,” ujar Kepala Disnakertrans Kaltim, Rozani Erawadi, Rabu, (1/10/25).

Menurut Rozani, sebagian besar perusahaan di Kaltim sebenarnya mengutamakan perekrutan pekerja lokal. Namun, tidak sedikit pelamar enggan menyesuaikan diri dengan persyaratan, baik dari sisi keterampilan, kesiapan, maupun lokasi penempatan.

Kondisi geografis Kaltim yang luas juga menjadi tantangan. Banyak kawasan industri berada di daerah terpencil, sehingga tidak semua pekerja lokal bersedia ditempatkan di wilayah tersebut.

“Kecenderungan masyarakat kita memang memilih-milih pekerjaan. Ini yang menjadi kendala utama,” tambahnya.

Meski tantangan masih ada, tren ketenagakerjaan di Kaltim tetap menunjukkan arah positif. Penyerapan 30 ribu tenaga kerja dalam setahun dinilai sebagai bukti bahwa pasar kerja di daerah ini mulai bergerak.

“Berdasarkan data, penurunan TPT dari 5,31 ke 5,14 persen berarti sekitar 30 ribu orang terserap. Kita akan menunggu pembaruan data pada Agustus mendatang,” jelas Rozani.

Dengan capaian ini, Pemerintah Provinsi Kaltim melalui Disnakertrans menegaskan komitmennya untuk terus mendorong peningkatan kualitas SDM lokal agar mampu bersaing sekaligus mengisi lapangan kerja yang tersedia di daerah sendiri.