Peringati Hari Lingkungan Hidup, PLN UIP KLT Berdayakan 17.894 Kg Sampah

metroikn, Balikpapan – PT PLN (Persero) menggelar Green Employee Involvement secara serentak di seluruh Indonesia mulai 3 sampai 7 Juni 2024.

Kegiatan ini merupakan rangkaian memperingati Hari Lingkungan Hidup.

PLN Unit Induk Pembangunan Kalimantan Bagian Timur (UIP KLT) melaksanakan rangkaian serupa di Hutan Kota RSS Damai III Balikpapan. Kegiatan dilaksanakan bersama beberapa komunitas pecinta lingkungan, di antaranya Putra Putri Duta Lingkungan, Bank Sampah Unit Binaan PLN UIP KLT, Yayasan Peduli dan Anak Muda Balikpapan, Kelurahaan Gunung Bahagia, Kecamatan Balikpapan Selatan dan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Balikpapan.

Dalam kegiatan tersebut, 180 volunteer melakukan aksi bersih-bersih, memilah dan mengolah sampah yang selaras dengan tujuan pembangunan berkelanjutan (TPB) indikator 12.

Sebagai perusahaan yang mengedepankan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG), PLN berkontribusi pada lingkungan demi menjawab tantangan global dengan cara pengelolaan berkelanjutan dan pemanfaatan sumber daya alam secara efisien, salah satunya dengan pengelolaan sampah.

General Manager PLN UIP KLT, Raja Muda Siregar, dalam sambutannya menyampaikan bahwa PLN selain menjalankan bisnisnya dalam penyediaan tenaga listrik bagi kepentingan umum, juga harus memberikan kontribusinya dalam kehidupan sosial kemasyarakatan.

Hal ini diperkuat dengan peraturan direksi terkait kebijakan strategis Human Experience Management System, yang kemudian diimplementasikan dalam kegiatan Employee Volunteer Program (EVP).

“Melalui program EVP, PLN memberikan ruang gerak kepada pegawai dalam melakukan kegiatan sukarela yang dapat meningkatkan kualitas hidup melalui kegiatan sosial kemasyarakatan, seperti kegiatan pelestarian lingkungan. Kegiatan yang dilakukan tidak hanya sebatas bersih-bersih saja, melainkan ada keberlanjutannya yaitu pengolahan sampah yang akan dilakukan bersama beberapa komunitas,” imbuh Raja.

Ia juga menjelaskan bahwa tajuk kegiatan yang diusung oleh PLN UIP KLT adalah ‘Ini Aksiku’. Tujuannya mengubah kebiasaan para volunteer untuk dapat mengolah sampah dengan baik mulai dari tingkat rumah tangga, sehingga terbentuk budaya zero waste atau sampah yang dihasilkan tidak terbuang sia-sia.

Karena sampah yang tidak diolah dengan baik akan menjadi faktor penyumbang gas rumah kaca melalui gas metana yang dihasilkan.

Kegiatan ini berhasil mengumpulkan sebanyak 17.894 kilogram (kg) sampah organik dan 30 kg sampah anorganik di sekitar Hutan Kota RSS Damai III.

“Sampah organik yang terkumpul akan diolah menjadi beberapa jenis olahan mulai dari pupuk kompos, kayu mebel hingga menjadi woodchip untuk bahan baku co firing PLTU Teluk Balikpapan dengan melibatkan beberapa kolaborator. Pengolahan sampah daun menjadi pupuk kompos akan diolah langsung oleh Tim Pengawas yang ada Hutan Kota RSS Damai III, untuk mengolah sampah batang pohon menjadi mebel dilakukan oleh beberapa pelaku usaha kayu yang sudah menjadi rekanan dari DLH Kota Balikpapan. Sedangkan untuk sampah pohon yang lainnya dikirim ke TPA Manggar untuk dijadikan woodchip,” jelasnya.

Selain sampah organik, hasil sampah anorganik yang terkumpul akan diolah menjadi ecobrick oleh Bank Sampah Unit Binaan PLN UIP KLT.

Kepala Bidang Tata Lingkungan dan Pengelolaan Sumber Daya Alam DLH Kota Balikpapan, Arizal Rahman. Menyampaikan apresiasi kepada PLN atas terselenggaranya acara Green Employee Involvement. Melalui acara bersih-bersih ini seluruh partisipan tidak hanya dapat bekontribusi dalam menjaga lingkungan, tetapi juga dapat pemahaman baru bahwa sampah yang dihasilkan seluruhnya dapat diolah dengan baik.

“Tidak hanya melalukan kegiatan bersama ini saja, terima kasih atas apa yang sudah dilakukan PLN UIP KLT dalam pelestarian lingkungan Kota Balikpapan. Berkat PLN, Hutan Kota RSS Damai III saat ini memiliki tempat pengolahan sampah organik berupa bak komposter permanen, sehingga sampah daun yang ada di Hutan Kota dapat langsung diolah. Hingga nantinya Hutan Kota RSS Damai III juga memiliki produk yang dapat diperjualbelikan berupa pupuk kompos organik,” ujar Rizal