Catatan Penting BI Mengenai Kondisi Perekonomian Balikpapan, PPU dan Paser

metroikn, Balikpapan – Bank Indonesia (BI) kantor perwakilan wilayah (KPW) Balikpapan memaparkan, perekonomian di Balikpapan, Penajam Paser Utara (PPU) dan Paser pada tahun 2023 menunjukan pertumbuhan positif.

Kondisi tersebut ditopang oleh kinerja industri pengolahan dan pertambangan. Ditambah lagi adanya pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara serta Proyek Strategis Nasional (PSN) lainnya.

Kepala Perwakilan BI Balikpapan, R. Bambang Setyo Pambudi, menjelaskan bahwa level inflasi di Kota Balikpapan sampai saat ini masih terjaga pada rentang angka sasaran 3 persen – 1 persen. Selanjutnya, stabilitas sistem keuangan dan kinerja sektor jasa keuangan di ketiga wilayah terpantau baik dengan pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) sebesar 23,11 persen (yoy) dan pertumbuhan kredit sebesar 11,53 persen (yoy).

Catatan tersebut tak lepas dari hasil kolaborasi Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) dalam kerangka Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) di masing-masing wilayah.

BI memprediksi, angka pertumbuhan ekonomi di Balikpapan, PPU serta Paser pada tahun 2024 mendatang masih akan berada di kisaran yang sama dengan faktor pendukung tidak jauh berbeda.

“Untuk itu, sinergi yang erat antara seluruh stakeholders menjadi kunci utama untuk menumbuhkan optimisme dalam meningkatkan kinerja perekonomian di wilayah Balikpapan, Paser dan Penajam Paser Utara,” pesan Bambang di tengah acara Diseminasi Ekonomi Regional Tahunan (DELTA) 2023 yang berlangsung di Balikpapan, Selasa (5/12/2023).

Dari sisi ekonomi nasional, angka pertumbuhan ekonomi Indonesia diprediksi mencapai kisaran 4,7 – 5,5 persen pada 2024 dan akan meningkat 4,8 – 5,6 persen pada 2025. Hal ini sangat positif mengingat pertumbuhan ekonomi dunia yang justru melambat dengan segala ketidakpastian.

BI kembali mengingatkan pentingnya sinergi dan kolaborasi antara seluruh unsur pemerintah, sektor usaha, dan masyarakat luas baik di level nasional dan juga regional untuk menjaga kondisi tersebut. Beberapa strategi memperkuat ketahanan ekonomi yang perlu dilakukan yakni, melalui peningkatan produktivitas, peningkatan investasi, ekspor, hingga menjaga tingkat konsumsi rumah tangga.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *