Ananda Emira Moeis Soroti Peran Posyandu Turunkan Angka Stunting

Metroikn.co, SAMARINDA – Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) sebagai fasilitas dasar kesehatan masyarakat menjadi ujung tombak dalam pemantauan kesehatan anak dan ibu. Termasuk mendeteksi kasus stunting sejak dini dan melakukan tindakan preventif yang lebih efektif.

Anggota Komisi IV DPRD Kaltim Ananda Emira Moeis pun menyoroti peran Posyandu dalam upaya percepatan penurunan kasus stunting di Benua Etam. Dia menekankan bahwa penanganan stunting adalah prioritas utama bagi pemerintah dan membutuhkan kerja sama erat dari semua pihak. Peran vital yang dimainkan oleh Posyandu dalam upaya ini.

“Dalam konteks Kaltim Posyandu tersebar luas, termasuk di Kota Samarinda, menjadikannya pusat pelayanan yang sangat dekat dengan masyarakat. Hal ini memungkinkan mereka memberikan bantuan dan perawatan yang lebih cepat kepada ibu dan anak-anak,” ungkap Ananda, Rabu (25/10/2023).

Selain pemantauan kesehatan, Posyandu juga memiliki peran penting dalam memberikan edukasi tentang pola makan yang sehat, pemberian ASI eksklusif, dan perawatan anak yang baik. Edukasi ini adalah kunci untuk mencegah stunting dan masalah gizi lainnya.

Ananda Emira Moeis juga menyoroti perlunya kerja sama antara pemerintah pusat dan daerah. Pemerintah pusat telah memberikan dukungan signifikan, termasuk pengiriman bantuan makanan pendamping ibu dan balita.

“Bahwa ini adalah langkah awal yang harus ditingkatkan,” tegas Ananda.

Dalam perspektifnya, penanganan stunting juga memerlukan pemahaman yang lebih baik tentang faktor-faktor penyebabnya, seperti perawatan ibu saat hamil dan kesehatan remaja putri. Faktor-faktor ini harus diberdayakan dalam upaya mengurangi angka stunting.

DPRD Kaltim memahami bahwa penurunan stunting adalah tugas bersama yang membutuhkan kolaborasi kuat antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, masyarakat, dan Posyandu.

Melalui kerja sama ini, diharapkan Kaltim dapat mencapai penurunan yang signifikan dalam angka stunting, yang pada akhirnya akan memberikan dampak positif pada kualitas sumber daya manusia generasi penerus di provinsi ini.

“Perlu dipahami bahwa stunting bukanlah hanya masalah kesehatan, tetapi juga merupakan investasi dalam masa depan yang lebih sehat dan lebih cerah,” tandas Ananda.

(adv/DPRDKaltim)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *