metroikn, Tenggarong – Aparatur Desa Batuah, Kecamatan Loa Janan, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) menaruh perhatian serius terhadap upaya pengembangan sektor agrowisata di wilayahnya.
Dalam hal ini, Desa Wisata Benua Lai (Dewi Belai) menjadi satu di antara konsen pemerintah desa setempat. Destinasi agrowisata tersebut menjadikan buah lai sebagai ciri khas untuk menarik wisatawan.
Keunikan ini memang sengaja dirancang menjadi konsep Dewi Belai untuk menambang jumlah kunjungan. Konsep wisata yang diterapkan ini melibatkan kreatifitas warga setempat sehingga mampu menjadi ikon wisata desa tersebut sejak tahun 2022.
“Desa Wisata Benua Lai, kita singkat dengan sebutan Dewi Belai,” kata Kepala Desa Batuah Abdul Rasyid, Rabu (11/10/2023).
Konsep wisata memetik dan menikmati buah lai menjadi kunikan Desa Batuah. Sebab, varian Elai di desa ini juga cukup beragam.
“Desa Batuah punya keunggulan di jenis durian ini. Kalau di daerah lain, mereka sudah mengembangkan varietas durian lain, kita unggul di jenis lai,” imbuhnya.
Lai merupakan varietas durian yang sudah popular di Kalimantan Timur (Kaltim). Durian jenis ini memiliki keunggulan dari sisi tekstur, daging buahnya tidak basah, cita rasa dan aroma yang tidak menyengat dibanding jenis durian umumnya.
Lai bisa juga menjadi alternatif bagi mereka yang ingin makan durian, tapi tidak menyukai aroma menyengatnya.
“Dan lai tumbuh subur dan tersebar di Desa Batuah,” lanjutnya.
Rasyid berharap, Pemkab Kukar dapat memberikan dukungan dalam pengembangan agrowisata ini. Termasuk promosi, pembangunan infrastruktur, dan yang paling penting adalah studi pengembangan.
Saat ini, Pemerintah Desa Batuah sedang berupaya keras membangun infrastruktur menuju lokasi Dewi Belai. Termasuk akses jalan melalui kilometer 30 Jalan Poros Samarinda-Balikpapan.
“Kami berharap infrastruktur di lokasi-lokasi wisata di Desa Batuah menjadi lebih baik, termasuk Dewi Belai ini,” pungkasnya. (adv/diskominfokukar/*)
