Apical Catat Kemajuan Positif di Industri Pengolahan Minyak Nabati, Tegaskan Komitmen Keberlanjutan dan Dorong Kemajuan UMKM di Balikpapan

metroikn, BALIKPAPAN – Apical, perusahaan pengolah minyak nabati global terkemuka, kembali melaksanakan kegiatan buka puasa bersama dan temu media pada 20 Maret 2025. Acara ini digelar untuk memaparkan komitmen berkelanjutan perusahaan, yakni Apical2030, yang telah diluncurkan pada 2022. Selain itu, Apical juga menyoroti dukungannya terhadap Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), khususnya yang ada di Balikpapan.

Prama Yudha Amdan, Head of Corporate Communications Apical, menegaskan bahwa komitmen keberlanjutan Apical sejalan dengan pedoman Pembangunan Berkelanjutan PBB (UNSDGs), yang diterapkan melalui filosofi usaha RGE, yakni 5Cs: Good for Community, Country, Climate, Customer, dan Company.

“Sebagai pengolah minyak nabati, Apical beroperasi dengan mengedepankan prinsip keberlanjutan yang bertanggung jawab, memastikan produk yang dihasilkan memberikan manfaat yang luas. Mulai dari kebutuhan rumah tangga seperti minyak goreng hingga bahan bakar, produk kami hadir untuk mendukung berbagai sektor, dari #DariDapurSampaiAvtur,” ujar Prama.

Memasuki tahun ketiga peluncuran Apical2030, perusahaan mencatatkan kemajuan positif terhadap target-targetnya. Dalam Pilar Kemajuan Inklusif, Apical telah menjangkau 12 desa di Aceh Singkil dan 3 desa di Kutai Timur dari target 30 desa untuk program Sustainable Living Villages (SLV), yang berfokus pada pemberdayaan masyarakat, pengurangan kemiskinan, serta menciptakan pendapatan alternatif. Di Aceh Singkil, petani diarahkan untuk membudidayakan madu Trigona, sementara di Kutai Timur, petani diajak untuk mengembangkan kakao.

“Sejauh ini, implementasi Apical2030 berjalan sesuai target. Untuk Pilar Kemitraan Transformatif, kami telah mencapai 93 persen dalam kolaborasi dengan pemasok untuk mencapai NDPE 100 persen. Di Pilar Aksi Iklim, kami berhasil mengurangi 21 persen emisi gas rumah kaca (GRK), dengan target pengurangan 50 persen pada 2030. Di sisi inovasi, 87 persen dari inisiatif Green Innovation kami telah terealisasi, dan sisanya dalam tahap progres,” ujar Prama.

Selain itu, Apical juga terus berupaya mendukung UMKM. Pada 2024 dan awal 2025, PT Kutai Refinery Nusantara (KRN), anak perusahaan Apical, memberikan dukungan kepada UMKM di Balikpapan melalui berbagai program pelatihan dan pendampingan kewirausahaan. Sebagai contoh, tahun lalu, Apical memberikan bantuan kemasan untuk UMKM kerupuk udang di Kelurahan Jenebora, Penajam Paser Utara, Kaltim. Kemasan produk tersebut dirancang untuk meningkatkan daya tarik pasar dan membantu UMKM memperluas pemasaran produk.

Randy Suwenli, Manajer Social, Security, and License (SSL) PT KRN, menjelaskan bahwa selain bantuan kemasan, pihaknya juga membimbing UMKM untuk mencantumkan logo halal, nomor PIRT, dan branding baru dengan nama “Kerupuk Udang Jenebora”. “Kini, kelompok produksi kerupuk udang dapat meningkatkan produksi mereka dari kurang dari 50 kilogram (kg) per bulan menjadi 100 kg per bulan,” katanya.

Selain di sektor makanan, Apical juga bekerja sama dengan Perhimpunan Hotel dan Restoran (PHRI) Kota Balikpapan pada Februari lalu untuk memberikan pelatihan kepada 12 UMKM laundry di Kampung Salok Baru, Kelurahan Karingau. Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan dan manajemen usaha agar para pengusaha dapat mengembangkan bisnis mereka dan bersaing di pasar.

“Kami sangat senang melihat dampak positif dari program CSR ini, terutama bagi UMKM laundry yang sebagian besar dijalankan oleh perempuan. Program ini memberikan kesempatan bagi mereka untuk bekerja dari rumah, merawat anak, dan membantu perekonomian keluarga. Saat ini, omzet bruto mereka meningkat dari Rp 5 juta menjadi Rp 7 juta per bulan,” tambah Randy.

Komitmen Apical untuk mendukung UMKM akan terus berlanjut, dengan tujuan untuk membantu UMKM naik kelas, mandiri, dan meningkatkan daya saing di pasar.