Pimpin Pepadi Kaltim, Samsun Paparkan Tantangan Besar Pelaku Seni Pewayangan

metroikn, Samarinda – Wakil Ketua I DPRD Kaltim, Muhammad Samsun memberi apresiasi besar terhadap seni pewayangan. Menurutnya, promosi dan kemasan pagelaran wayang agar menarik minat generasi muda menjadi tantangan besar para pelaku seninya saat ini.  

Samsun yang baru-baru ini terpilih sebagai Ketua Persatuan Pedalangan Indonesia (Pepadi) Kaltim, berjanji akan fokus menghadapi tantangan seni pewayangan, termasuk meningkatkan semangat para pelaku seni budaya tersebut.

“Padahal, wayang ini sesuatu yang ekslusif, nilai seninya tinggi sekali, mahal sekali. Berbagai macam elemen ada di dalamnya, seperti seni sastranya, pengelolaan tata panggung, lighting, sound-nya. Ini yang membuat wayang spesial,” bebernya.

Ketua Pepadi Kaltim yang baru itu, mendapat amanat untuk memimpin perhimpunan pelaku seni wayang melalui hasil Musyawarah Daerah Perpadi Kaltim yang berlangsung di Rumah Jabatan Ketua DPRD Kota Samarinda, Jalan Siradj Salman, Samarinda, Jumat (24/11/2023) sore.

“Kita bersilaturahmi dan bermusyawarah dengan para tokoh dalang, tokoh pagelaran wayang dan perwayangan, se-Kaltim, dihadiri 9 kabupaten/kota,” terang Samsun.

Dalam musyawarah tersebut, Samsun bersama para tokoh pewayangan se-Kaltim membahas cara pengembangan seni budaya wayang ke depan.

“Itu yang utama, dan tadi sepakat untuk membentuk kepengurusan Pepadi Provinsi Kaltim, dipilihlah ketua, yakni saya sendiri yang nanti dimandatkan untuk membuat kepengurusan Pepadi Kaltim,” papar dia.

Pada kesempatan yang sama, satu di antara tokoh Pepadi Kaltim, Slamet Junaidi, menuturkan bahwa warga Kalimantan terdiri dari multi etnis. Di Balikpapan, katanya, ada 100 paguyuban dengan segala seni budaya Nusantara, tapi dapat saling menghormati dan bersatu di Kaltim.

“Ada istilah Jawa yakni nguri-nguri budaya yang artinya melestarikan budaya, salah satunya adalah wayang kulit, yang didalamnya ada istilah tuntutan, tontonan dan tatanan,” tutur Slamet.

Dirinya berharap kepengurusan Pepadi yang baru dapat mengayomi, mengajak dan menyatukan, serta membesarkan, mempertahankan seni budaya wayang, dengan segala tantangan global saat ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *