DP3A Kukar: Ada Kebangkitan Perempuan di Parlemen

MetroIKN, Kutai Kartanegara – Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kutai Kartanegara (Kukar) mencatat tonggak penting dalam sejarah politik daerah dengan meningkatnya jumlah anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) dari kalangan perempuan.

Dalam periode ini, jumlah perempuan yang menduduki kursi legislatif melesat menjadi 11 orang, menunjukkan kemajuan signifikan dibandingkan dengan periode sebelumnya yang hanya tercatat 3 anggota.

Plt Kepala DP3A Kukar, Hero Suprayitno, menyambut baik perkembangan ini. Ia menegaskan pentingnya kolaborasi antara anggota DPRD perempuan untuk mendorong kebijakan yang lebih responsif terhadap isu gender dan perlindungan anak.

“Dari yang tadinya hanya 3, kemudian naik menjadi 4, 7, dan kini 11. Ini menunjukkan kontribusi perempuan dalam pengambilan kebijakan di Kukar semakin kuat,” ujarnya penuh semangat pada Kamis (21/11/2024).

Lebih dari sekadar angka, DP3A mengharapkan agar para legislator perempuan ini dapat menghadirkan perubahan nyata melalui kebijakan berbasis data.

“Kita berharap setiap kebijakan yang dihasilkan oleh pemerintah dan DPRD harus berbasis pada data yang terperinci, terutama terkait isu gender dan anak,” lanjut Hero.

Ia menegaskan perlunya informasi yang tepat agar program-program yang dihasilkan mampu menjawab persoalan-persoalan perempuan dan anak, terutama yang termarginalisasi.

Dalam konteks ini, DP3A menegaskan optimisme mereka. Dengan dukungan anggota DPRD perempuan, isu-isu yang sebelumnya terpinggirkan, seperti peran perempuan dalam ekonomi dan perlindungan anak, diharapkan mendapatkan perhatian lebih dalam proses pembangunan ke depan.

“Kami akan mendukung penuh dengan menyediakan data-data tersebut, agar kebijakan yang diambil benar-benar memberikan dampak positif bagi perempuan dan anak,” tutup Hero.

Peningkatan partisipasi perempuan di kursi legislatif ini diharapkan menjadi angin segar bagi upaya pemberdayaan perempuan, pengentasan ketimpangan, dan peningkatan kesejahteraan anak di Kutai Kartanegara.

Kini, suara perempuan semakin nyaring, membentuk masa depan yang lebih cerah bagi generasi mendatang. (adv)