metroikn, Tenggarong – Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kutai Kartanegara (Kukar) Dafip Haryanto memastikan, persoalan blankspot jaringan internet di seluruh desa tuntas tahun ini.
“Alhamdulillah, Kukar sudah bebas blankspot,” ujarnya di Halaman Kantor Radio Pemerintah Kabupaten (RPK), Rabu (4/10/2023).
Tahun 2022 lalu, setidaknya ada 18 desa di Kabupaten Kukar yang diindentifikasi masuk kawasan blankspot atau belum terjangkau sinyal internet. Rata-rata berada di wilayah Kecamatan Tabang yang lokasinya di kawasan hulu sungai Mahakam.
Namun, pemenuhan jaringan internet di wilayah tersebut kini telah tertangani oleh Diskominfo Kukar, Kementrian Kominfo RI dan Provider Seluler Indonesia.
“Jaringan internet di Tabang terlayani oleh Telkomsel. Memang, yang kita tawarkan ke provider adalah pengembangan jaringan bisnisnya,” terang Dafip.
Sebelumnya, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kukar menargetkan seluruh desa yang blankspot sudah bisa menikmati jaringan internet pada tahun 2023.
Untuk itu, Pemkab mengalokasikan anggaran Rp4,9 miliar melalui APBD 2022 guna pembangunan tower atau menara jaringan 4G. Anggaran tersebut juga untuk pengadaan penguat sinyal di delapan desa di Kukar.
Delapan desa yang menjadi tanggung jawab pengerjaan Pemkab Kukar yakni Desa Sallo Cella Kecamatan Muara Badak, Desa Muhuran, Desa Sebelimbingan, dan Desa Wonosari Rimba Ayu di Kecamatan Kota Bangun.
Kemudian, Desa Kupang baru Kecamatan Muara Kaman, Desa Muara Aloh dan Desa Tanjung Batuq Harapan Kecamatan Muntai, serta Desa Long lalang Kecamatan Tabang.
“Progres saat dilakukan monitor evaluasi oleh Diskominfo Kukar, hampir semua sinyal repeater di desa sudah terbangun,” ungkapnya.
10 desa lainnya menjadi tanggungjawab Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) meliputi Desa Benua Baru Kecamatan Kota Bangun, Desa Muara Enggelam Kecamatan Muara Wis, Desa Long beleh Modang Kecamatan kembang Janggut.
Selanjutnya, Desa Muara Tuboq, Desa Muara Kebaq, Desa Muara Salung, Desa Muara Tiq, Desa Muara Belinau, Desa Umaq Dian, dan Desa Umaq Tukung di Kecamatan Tabang.
Dafip menyatakan, rencana mengentaskan blankspot juga sejalan dengan komitmen Diskominfo Kukar dalam mendigitalisasi pemerintah desa.
Untuk mensukseskan program digitalisasi bagi penataan pemerintahan dan keuangan desa, diperlukan jaringan internet yang memadai. “Siskudes saja tahun depan harus sudah online semua. Jadi, mau tidak mau harus disediakan internet memadai,” pungkasnya. (adv/diskominfokukar/*)