Perumda Target Serap 100 Ton Gabah Petani Desa Tajur

Program Agrosolution Diharap Mampu Mendorong Hasil Produksi Padi

metroikn, Tanah Grogot – Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Prima Jaya Taka menargetkan mampu menyerap 100 ton gabah hasil panen petani di Desa Tajur, Kecamatan Longikis, Kabupaten Paser.

Pencapaian tersebut nantinya sekaligus menjadi wujud realisasi Rencana Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2021-2026 Pemerintah Kabupaten Paser di bidang pertanian, yakni pengembangan industri pengolahan berbasis pertanian untuk menggerakan perekonomian.

Direktur Perumda Prima Jaya Taka M Fitriansyah Mubarak mengatakan, target tersebut berpotensi meningkat seiring dengan hasil produksi padi di beberapa kecamatan lain yang menjadi sentra pertanian di Kabupaten Paser.

“Target 100 ton ini khusus di Tajur, dengan asumsi sawah 150 hektare semuanya panen dan seluruh petani menjual gabahnya ke Perumda,” jelas Fitriansyah, Selasa (29/8/2023).

Selain itu, gabah petani juga tidak sepenuhnya dijual ke Perumda Prima Jaya Taka, melainkan hanya 50 persen dari total produksi padi petani. Namun, keberadaan tengkulak akan menjadi pesaing utama Perumda dalam menyerap gabah petani.

Fitriansyah menilai, produksi gabah petani di Desa Tajur masih terbilang rendah, yakni hanya tiga ton per hektare. Jumlah tersebut tentunya masih di bawah standar Pemerintah Daerah.

Kontur dan tingkat kesuburan tanah menjadi faktor utama yang mempengaruhi produksi petani.

Mengamati kondisi tersebut, Perumda Prima Jaya Taka menginsiasi program Agrosolution sejak awal tahun 2023 ini. Program yang bekerjasama dengan PT Borneo Food dan PT Pupuk Kaltim itu, menurut Fitriansyah, bisa menjadi solusi untuk meningkatkan produksi padi petani.

“Perumda akan melakukan pendampingan intensif kepada petani dan budidaya pertanian berkelanjutan serta melibatkan rantai pasok dan didukung teknologi, dengan berbasis Triple Bottom-Line 3P (People, Planet, Profit) untuk memakmurkan Petani,” urainya.

Agrosolution yang diusung Perumda diharapkan efektif mendorong produktivitas pertanian, menaikan keuntungan petani dengan menerapkan adopsi praktik pertanian unggul dan penggunaan pupuk komersil.

Sejauh ini Perumda Prima Jaya Taka mematok harga beli gabah petani Rp5.000 per kilogram.

“Harga tersebut disesuaikan dengan kualitas gabah dan jarak angkut ke pabrik, sebagai dasar perhitungan Harga Pokok Penjualan (HPP) beras, yang akan dipasarkan di wilayah Paser,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *