Penajam – Indonesia termasuk Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) kini memasuki musim pancaroba. Namun dampak musim kemarau yang disebabkan fenomena El Nino masih dirasakan. Karena diprediksi masih terjadi hingga Februari 2024.
Untuk itu DPRD PPU meminta Pemkab PPU untuk tetap waspada mengantisipasi dampak El Nino yang mengakibatkan kekeringan terhadap sektor pertanian dan efek buruk lainnya di sektor perikanan.
Ketua DPRD PPU Syahrudin M Noor menjelaskan, dengan dampak El Nino yang sudah berlangsung cukup panjang ini, membuat produktivitas pertanian dan perikanan di PPU menurun. Meski telah beberapa kali turun hujan, namun masih belum memenuhi kebutuhan, baik untuk pertanian hingga konsumsi masyarakat di sejumlah wilayah.
“Saat kemarau tentu menimbulkan persoalan di pasokan air untuk lahan pertanian dan kegiatan usaha yang lain, maupun ketersediaan air bersih untuk keperluan sehari-hari warga,” ungkap Syahrudin, Rabu (08/11/2023).
Untuk itu Syahrudin meminta kepada Pemkab PPU melalui dinas terkait untuk bisa merawat waduk-waduk, embung hingga aliran irigasi, agar pasokan air untuk lahan sawah dan tambak tetap mengalir.
“Langkah antisipasi El Nino membutuhkan strategi dan kerja sama lintas organisasi perangkat daerah (OPD) atau dinas terkait di lingkungan Pemkab PPU tetap harus terjalin, pasalnya kekeringan bisa mengakibatkan dampak yang cukup serius terhadap semua sektor kehidupan,” urainya.
Baginya, sektor pertanian dan perikanan ini menjadi penopang ketahanan pangan. Apalagi pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) berjalan masif.
“Untuk itu harus menjadi perhatian lebih dalam situasi seperti ini, di samping melakukan langkah strategis jangka pendek, seperti menjamin ketersediaan air bersih untuk keperluan warga sehari-hari,” imbuh politisi Demokrat itu.
Beberapa OPD atau dinas terkait yang dimaksud Syahrudin di antaranya Dinas Perikanan, Dinas Pertanian (Distan), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), dan sejumlah OPD lainnya. Termasuk Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkarla) dan Perumda Air Minum Danum Taka.
“Yang pasti langkah antisipasi tetap harus dilakukan, apalagi air untuk pertanian dan perikanan belum mencukupi. Kita harus selalu antisipasi dan selalu pemetaan potensi masalah. Dengan demikian, pemerintah daerah melalui OPD bisa terus mencari solusi bersama,” ucapnya.