metroikn, BALIKPAPAN — Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan terus memantau keterlibatan tenaga kerja lokal dalam proyek strategis nasional Refinery Development Master Plan (RDMP) dan operasional Kilang Minyak Balikpapan. Wakil Wali Kota Balikpapan, Bagus Susetyo, menegaskan bahwa komitmen pemberdayaan sumber daya manusia lokal menjadi perhatian utama pemerintah daerah.
“Hampir di atas 40 persen tenaga kerja yang terlibat dalam proyek RDMP dan kilang berasal dari Balikpapan dan Kalimantan Timur. Ini tetap kita monitor melalui laporan rutin dari pihak Pertamina setiap tiga atau enam bulan,” ujar Bagus saat ditemui Sabtu (21/6/2025).
Selain persoalan ketenagakerjaan, Pemkot bersama PT Pertamina juga membahas rencana penutupan Jalan Yos Sudarso atau yang lebih dikenal sebagai Jalan Minyak, jalur vital yang menghubungkan Balikpapan Kota dan Balikpapan Barat.
“Jadi memang ada keinginan dari Pertamina untuk menutup Jalan Minyak, namun mereka akan membuat jalan lingkar baru agar sirkulasi transportasi tetap lancar,” jelas Bagus.
Ia mengatakan, rencana tersebut telah disampaikan dalam rapat koordinasi yang digelar pada Kamis (19/6/2025) di Balai Kota. Dalam pertemuan itu, Pertamina memaparkan skema pembangunan jalan alternatif yang akan melintasi kawasan Perumahan Pertamina.
“Skemanya, jalan lama akan ditutup, lalu dibangun jalan baru yang naik ke atas sebagai pengganti. Detail Engineering Design-nya ditargetkan rampung pada 2026, dan pembangunan fisiknya bisa dimulai pada 2027,” tambahnya.
Selain infrastruktur jalan, pertemuan juga menyinggung soal suplai air baku untuk keperluan operasional kilang. Bagus menyebutkan bahwa hingga kini, air baku masih bersumber dari Sungai Wain, namun kapasitasnya belum mencukupi kebutuhan ideal.
“Daya suplai air baku dari Sungai Wain hanya sekitar 2.000 meter kubik per jam atau 555 liter per detik. Padahal kita butuh sekitar 1.000 liter per detik, jadi masih kurang,” ungkapnya.
Air tersebut, kata Bagus, digunakan untuk kebutuhan rumah tangga di kompleks Pertamina dan sistem pendingin kilang, termasuk cadangan penting saat terjadi kebakaran atau kondisi darurat lainnya.
“Ini penting sebagai cadangan air jika sewaktu-waktu diperlukan, apalagi operasional kilang menyangkut aspek keselamatan yang sangat vital,” tutupnya. (adv/metroikn)