Festival Melas Taon 2023: Wabup Prihatin Penutur Bahasa Paser Makin Minim

Masitah Gelorakan Semangat Pelestarian Budaya Lokal

metroikn, Tanah Grogot – Wakil Bupati Paser, Syarifah Masitah Assegaf, prihatin terhadap kondisi minimnya penutur bahasa Paser akhir-akhir ini. Ia menyerukan warganya untuk mulai membiasakan penggunaan bahasa Paser dalam interaksi sehari-hari, sebagai salah satu upaya melestarikan budaya dan kearifan lokal.

“Dari masyarakat Paser yang berjumlah sekitar 290 ribu jiwa, hanya sedikit yang merupakan penutur bahasa Paser. Untuk itu, perlu diterapkan agar mulai membiasakan berbahasa Paser di lingkungan keluarga,” pesannya ketika memberi sambutan pada acara Festival Melas Taon, Senin (6/11/2023).

Syarifah Masitah Assegaf, mengatakan, bahwa Melas Taon patut dijadikan momentum untuk menggelorakan budaya Paser kepada seluruh masyarakat Kabupaten Paser.

“Sudah seharusnya masyarakat turut berperan aktif menjadi promotor budaya Paser sehingga pada akhirnya nanti setiap orang yang ada di Paser bangga mengaku sebagai orang Paser, bangga berbahasa Paser, menunjukkan jati diri Paser, dan masing-masing individu bisa menjadi duta Paser untuk mengenalkan budaya-budaya Paser kepada orang lain,” jelas Masitah.

Selain itu, perkembangan teknologi saat ini perlu dimanfaatkan untuk menumbuhkan upaya pelestarian adat dan budaya lokal di Kabupaten Paser. Semakin mudahnya seseorang untuk mengakses informasi, menurutnya, tentu akan turut memudah masyarakat dalam membagikan informasi mengenai kearifan lokal di Paser.

“Manfaatkan perkembangan teknologi saat ini untuk menyebarluaskan tentang informasi berkaitan dengan adat budaya dan Paser, sehingga keindahan dan keragaman di Kabupaten Paser tetap terjaga,” tukasnya.

Sebagai informasi, Festival Melas Taon kembali dilaksanakan sebagai wujud membangkitkan budaya Paser.

Melas Taon adalah ritual memerse olo bulan, memelio bintang taon yang artinya hajat masyarakat Paser yang bertujuan untuk membersihkan alam lingkungan dan menjernihkan segenap waktu, hari, bulan dan tahun dari segala pengaruh ruh jahat atau pengaruh negatif.

Festival tersebut disemarakan dengan beragam kesenian khas Paser mulai dari tari, olahraga tradisional, dan seni budaya lainnya. Tarian kolosal Ngarumbara, Tolang Singkir, Ronggeng Kolosal, kirab Tambak Pulut, prosesi Tipong Tawar Memerse Olo Bulan dan Memelio Bintong Taon, prosesi Moka Tambak, memanjatkan doa selamat tolak bala, pesta rakyat Notok Lemang dan makan bersama menjadi rangkaian dari festival tersebut.

Dalam kesempatan itu, Lembaga Adat Paser (LAP) turut memberikan gelar Kakah Demon Agong Nata Tana Paser kepada Bupati Paser, Fahmi Fadli yang diwakili Wakil Bupati Paser, Syarifah Masitah Assegaf. Rangkaian pergelaran Melas Taon 2023 dipusatkan di halaman Gentung Temiang, Kabupaten Paser.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *