metroikn, SAMARINDA – Keberadaan terminal bayangan di Jalan APT Pranoto, Samarinda Seberang, Kalimantan Timur, kembali menjadi sorotan. Meski dikeluhkan warga karena dinilai berpotensi menimbulkan kemacetan dan masalah keselamatan, sopir bus justru menyebut lokasi tersebut lebih memudahkan mobilitas mereka maupun penumpang.
Iwan (57), kru bus jurusan Samarinda–Balikpapan, menegaskan bahwa alasan sopir memilih berhenti di terminal bayangan bukan karena ramainya penumpang, melainkan karena akses yang lebih mudah.
“Bukan karena di sini lebih ramai, tapi karena aksesnya lebih mudah. Terutama bagi warga Samarinda Seberang atau yang dari kota. Kalau ke terminal resmi harus menunggu lama, di sini bisa langsung berangkat,” ujarnya, Selasa (9/9/25).
Menurut Iwan, terminal bayangan juga mengurangi beban penumpang yang harus mengeluarkan biaya tambahan menuju terminal resmi. Layanan transportasi online pun lebih mudah menjangkau lokasi.
“Kalau ke terminal resmi, biaya tambahan juga banyak. Lagi pula Maxim tidak bisa masuk ke terminal, jadi kasihan penumpang. Kalau di sini, mereka bisa langsung pesan ojek online atau taksi setelah turun,” jelasnya.
Iwan menyebut mahasiswa merupakan kelompok penumpang yang paling sering memanfaatkan terminal bayangan.
“Sebagian penumpang, terutama anak-anak mahasiswa, lebih suka berangkat dari sini karena praktis,” tuturnya.
Meski pemerintah daerah berencana menarik retribusi atau memindahkan aktivitas ke terminal resmi, para sopir berharap ada ruang dialog dengan pihak berwenang.
“Kalau mau dilibatkan, kita siap untuk diskusi. Itu yang kami harapkan,” tandas Iwan.