metroikn, Samarinda – Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda kukuh menyegel kawasan eks Lapangan Vorvo di Jalan Letjen Suprapto, Kota Samarinda, meski pihak swasta berencana membangun lapangan mini soccer di atas lahan tersebut.
Wali Kota Samarinda, Andi Harun, mengakui adanya konsekuensi yang harus dihadapi pemerintah atas keputusan tersebut. Pemkot Samarinda menghadapi ancaman berupa penolakan pemberian Bantuan Keuangan (BanKeu) dari Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) selama Lapangan Vorvo masih tersegel.
“Saat itu saya mendengar bahwa selama lapangan Vorvo masih tersegel, Pemkot Samarinda tidak akan mendapatkan BanKeu,” ungkap Andi Harun.
Alasan tersegelnya lapangan Vorvo disebutkan karena kawasan tersebut merupakan daerah resapan banjir.
Walaupun Pemkot Samarinda telah berupaya menangani masalah banjir, terutama di simpang 4 Lembuswana, tiba-tiba muncul kerja sama dengan pihak ketiga yang berencana menimbun lapangan Vorvo untuk membangun lapangan mini soccer demi kepentingan pribadi.
“Situasi banjir di simpang Lembuswana sudah mengalami perubahan dengan adanya perbaikan drainase dan pembangunan lainnya. Namun, ada pihak swasta yang justru mereduksi upaya kami,” tambahnya.
Wali Kota Samarinda menekankan pentingnya menjaga lapangan Vorvo sebagai daerah resapan air dan menolak upaya mengubahnya menjadi lapangan mini soccer.
“Lebih baik mempertahankan dan mengutamakan kepentingan bersama masyarakat daripada hanya memprioritaskan minisoccer yang hanya menguntungkan pihak tertentu, namun merugikan seluruh masyarakat Samarinda,” tegasnya. (adv/diskominfosamarinda)