Akses Jalan Jongkang Ditargetkan Rampung, Waktu Tempuh Kukar-Samarinda Makin Singkat

MetroIKN, Kutai Kartanegara – Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) melalui Dinas Pekerjaan Umum (PU) terus mempercepat penyelesaian proyek peningkatan akses jalan Tenggarong Seberang-Samarinda, khususnya jalur yang melewati Desa Jongkang, Kecamatan Loa Kulu.

Proyek ini menjadi prioritas untuk meningkatkan konektivitas antarwilayah dan mengurangi waktu tempuh perjalanan.

Pada tahun 2024, Pemkab Kukar telah mengalokasikan tambahan anggaran sebesar Rp 31 miliar melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Perubahan 2024.

Sebelumnya, Dinas PU Kukar juga menggelontorkan anggaran sebesar Rp 30 miliar dari APBD murni 2024, ditambah dukungan Bantuan Keuangan (Bankeu) Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur sebesar Rp 30 miliar. Dengan demikian, total dana yang dialokasikan untuk proyek ini mencapai Rp 91 miliar.

Kabid Bina Marga Dinas PU Kukar, Linda Juniarti, menjelaskan bahwa jalan ini kini menjadi alternatif yang banyak digunakan masyarakat untuk bepergian dari Kukar ke Samarinda atau sebaliknya.

Jalur ini langsung terhubung dengan Jalan Karang Paci di Kelurahan Karang Anyar, Kecamatan Sungai Kunjang, Kota Samarinda.

“Sekarang sudah banyak yang menggunakan jalan ini karena waktu tempuhnya jauh lebih singkat. Melalui Desa Jongkang, perjalanan dari Tenggarong ke Samarinda hanya membutuhkan waktu sekitar 20 menit,” kata Linda, Senin (18/11/2024).

Menurut Linda, sepanjang tahun 2024, Dinas PU Kukar telah melaksanakan empat paket pekerjaan untuk meningkatkan kualitas jalan di jalur tersebut. Tiga paket dibiayai melalui APBD Kukar, sementara satu paket lainnya berasal dari Bankeu Provinsi.

Fokus pekerjaan tahun ini adalah menyelesaikan satu arah jalan terlebih dahulu, dengan rencana pengembangan menjadi dua arah dengan empat lajur kendaraan pada tahun anggaran berikutnya.

“Saat ini, pengerjaan difokuskan pada satu arah untuk memastikan jalan dapat digunakan dengan aman oleh masyarakat. Untuk sisi lainnya akan kita lanjutkan tahun depan, sehingga nantinya jalan ini akan memiliki empat lajur,” jelas Linda.

Selain peningkatan kualitas jalan, proyek ini juga mencakup pembangunan drainase untuk mengantisipasi genangan air, serta pemasangan rambu-rambu lalu lintas guna meningkatkan keselamatan pengguna jalan.

Proyek akses jalan melalui Desa Jongkang ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat.

Tidak hanya mempercepat waktu perjalanan, jalan ini juga berpotensi mendorong pertumbuhan ekonomi di wilayah sekitarnya.

Linda menilai, akses yang lebih baik akan meningkatkan mobilitas masyarakat dan distribusi barang antara Kukar dan Samarinda.

“Jalan ini juga bisa menjadi jalur strategis bagi kegiatan ekonomi masyarakat. Selain memangkas waktu tempuh, jalur ini akan membuka peluang usaha baru di sekitar wilayah Desa Jongkang,” tambahnya.

Meski progres proyek ini berjalan sesuai rencana, Linda mengakui bahwa masih ada tantangan yang dihadapi, seperti faktor cuaca yang dapat menghambat pengerjaan konstruksi.

Oleh karena itu, pihaknya terus memantau perkembangan di lapangan dan memastikan pekerjaan berjalan sesuai jadwal.

“Cuaca tentu menjadi salah satu tantangan, apalagi sekarang sudah mulai masuk musim hujan. Tapi kami optimis proyek ini bisa selesai tepat waktu,” ungkap Linda.

Pemerintah Kabupaten Kukar berharap, penyelesaian akses jalan ini dapat menjadi solusi atas kebutuhan konektivitas masyarakat dan mendukung pembangunan daerah.

Dengan percepatan pembangunan infrastruktur, Kukar diharapkan semakin terintegrasi dengan kota-kota sekitarnya, khususnya Samarinda, sebagai pusat aktivitas ekonomi di Kalimantan Timur.

“Peningkatan jalan ini adalah bentuk komitmen kami untuk memberikan layanan infrastruktur yang terbaik bagi masyarakat. Semoga tahun depan kita bisa menyelesaikan semua jalur sehingga manfaatnya dapat dirasakan secara maksimal,” tutup Linda.

Dengan selesainya proyek ini, masyarakat Kukar diharapkan dapat menikmati perjalanan yang lebih cepat dan nyaman, sekaligus membuka peluang baru bagi pertumbuhan ekonomi wilayah. (adv)