metroikn, Balikpapan – Prakoso Yudho Lelono resmi menjabat Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Balikpapan periode 2024-2029.
Prakoso bersama empat komisioner lainnya, yakni Farida Asmaunna, Muhammad Rizal, Suhardy, dan Makta, mengambil tanggung jawab setelah melalui proses penetapan dan pelantikan komisioner tingkat kabupaten dan kota oleh Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia (KPU RI) di Jakarta, Minggu, 24 Maret 2024 lalu.
Lahir di Balikpapan 43 tahun silam, Prakoso merupakan alumnus UIN Sunan Ampel Surabaya angkatan 2007.
Semasa kuliah, ia pernah menyambi sebagai jurnalis di Surabaya lebih kurang 1 tahun.
“Di pertengahan semester saya sudah nyambi jadi wartawan, terus nyambi jadi kontributor koran mingguan,” kata Prakoso saat ditemui di kantornya.
Selain menjadi aktivis di LSM Jaringan Rakyat Tertindas (Jerit) yang fokus pada kegiatan advokasi masyarakat, Prakoso juga pernah menjadi surveyor di Lembaga Kajian Survei Nusantara (Laksnu).
Setelah menyelesaikan studi, Prakoso kembali ke Balikpapan pada tahun 2010. Di sini ia mulai aktif di beberapa organisasi keagamaan. Sampai kemudian ia pernah menjabat sebagai Sekretaris MUI Kota Balikpapan, bidang hubungan antar umat beragama.
“Terakhir saya di sekretaris MUI Kota Balikpapan,” terangnya.
Motivasinya mencalonkan diri sebagai Komisioner KPU bukan sekadar mengabdi pada kota kelahiran, tapi juga mengawal demokrasi di kota Balikpapan.
Bersama para komisionernya, Prakoso berkomitmen mencapai tiga hal yakni, solidaritas internal, menjalankan amanah dengan baik, dan memberikan manfaat kepada masyarakat Balikpapan.
Prakoso menekankan pentingnya mengkawal proses demokrasi melalui pemilihan umum sehingga mampu menghasilkan pemimpin dan kebijakan yang bermanfaat bagi masyarakat Balikpapan.
“Ketika pengawalan demokrasi pemilu itu berjalan baik dan menghasilkan pemimpin-pemimpin yang baik pasti pemimpin yang baik menelurkan kebijakan-kebijakan yang baik buat masyarakat Balikpapan,” demikian Prakoso.