metroikn, Balikpapan – Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas’ud menyampaikan agar seluruh pemuda Balikpapan bangkit dan siap untuk maju menghadapi tantangan pemindahan Ibukota Negara (IKN) Nusantara di Kalimantan Timur (Kaltim).
Namun demikian, ia mengingatkan agar dalam upaya tersebut generasi muda kota Balikpapan tetap mengusung semangat kebersamaan.
“Semangat pertama semangat kebersamaan karena dengan bersama bisa maju, kedua semangat meningkatkan kualitas SDM kalau tidak kita akan terpinggirkan,” kata Rahmad saat memimpin upacara peringatan 95 tahun Sumpah Pemuda di halaman Balai Kota, Sabtu (28/10/2023).
Wali Kota menilai generasi muda sekarang ini lebih maju, milenial dalam hal penguasaan teknologi.
“Saya kira anak muda sekarang lebih hebat, terbukti di kabinet Jokowi banyak anak-anak muda,” ucapnya.
Namun demikian, tak bisa dipungkiri bahwa kemajuan teknologi saat ini turut memberikan dampak negatif.
“Memang ada, tapi kita anjurkan anak muda jangan ambil negatifnya, tapi ambil positif kita pantas untuk maju,” seru Rahmad.
“Dengan semangat dan momentum Hari Sumpah Pemuda ini, agar para pemuda sebagai penerus bangsa bisa berjuang baik generasi pemuda sekarang dan pemuda yang lalu berjuang untuk meraih kemerdekaan Republik Indonesia,” sambungnya.
Rahmad mengajak seluruh elemen masyarakat, terutama generasi muda untuk mengisi kemerdekaan yang telah diperjuangkan oleh pemuda-pemuda pendahulu, terlebih dalam menghadapi proses pemindahan IKN di Kalimantan Timur (Kaltim).
“Artinya peranan sebagai pemuda Kaltim, pemuda Balikpapan turut serta mensukseskan pemindahan IKN menjadi satu peradaban baru,” pesan Rahmad.
Peringatan Hari Sumpah Pemuda tahun ini mengambil tema ”Bersama Majukan Indonesia”. Upacara peringatan Sumpah Pemuda turut dihadiri Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD). Pemuda, Mahasiswa, Pelajar, Pramuka, anggota KORPRI dan lainnya.
Bertindak sebagai inspektur upacara, Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas’ud membacakan sambutan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) RI.
Dalam sambutannya, Menpora menyatakan momentum Sumpah Pemuda mengingatkan bangsa Indonesia terhadap sejarah gotong royong seluruh elemen pemuda yang berhasil menebar semangat jiwa patriotism. Sekaligus menyatukan visi kebangsaan dalam Sumpah Pemuda 1928 sehingga melahirkan sebuah komitmen kebangsaan yaitu, bertumpah darah satu tanah air Indonesia, berbangsa satu bangsa Indonesia, dan menjunjung bahasa persatuan bahasa Indonesia.
Pemerintahan Republik Indonesia telah membuka luas partisipasi pemuda-pemudi generasi muda Indonesia hari ini seiring sejalan mewujudkan harapan masa depan Indonesia bersama-sama.
Inklusifitas dalam ekosistem kolaborasi lintas generasi telah membangun optimisme kolektif, bahwa sekarang para pemuda-pemudi mendapatkan tempat terhormat di dalam pembangunan nasional.
Posisi Indonesia memang sedang berproses menyelesaikan persoalan korupsi, kemiskinan, pengangguran, narkoba, pornografi, hoax, ujaran kebencian serta sejumlah problem bangsa lainnya. Tetapi semua itu bukan menjadi alasan bagi para pemuda untuk berhenti melaju menuju Indonesia maju dan menciptakan masyarakat adil dan makmur.
Kemudian, perkembangan teknologi terkini dan arus informasi yang semakin cepat membuat kesenjangan penguasaan terhadap teknologi dan informasi antar generasi. Demikian halnya dengan tatanan sosio-kultural, politik, dan bahkan bisnis yang dikontestasi.
Pertanyaan kemudian, apakah artificial intelligence telah digunakan optimal secara masif. Penguasaan Teknologi dan Informasi serta Literasi Digital oleh generasi muda sekarang menjadi sesuatu yang harus diseriusi.
Oleh karena itu, setiap pemuda perlu mempunyai visi, misi dan peran strategis untuk 30 tahun mendatang agar pembangunan dapat berlari lebih cepat.
Strategi paling ampuh adalah dengan tolong-menolong lintas generasi dan gotong royong lintas sektor. Karena kerja kolaboratif ini sesuai dengan amanah Undang Undang Nomor 40 Tahun 2009 tentang Kepemudaan dan juga sesuai dengan Perpres Nomor 43 Tahun 2022 tentang Koordinasi Lintas Sektor Penyelenggaraan Pelayanan Kepemudaan agar implementasi koordinasi lintas sektor tersebut efektif menuju pencapaian Indeks Pembangunan Pemuda (IPP).
Pada momen Hari Sumpah Pemuda ini, seluruh elemen harus mencanangkan kebulatan tekad untuk mencapai semua hal tersebut. (ADV)