metroikn, Balikpapan – Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan bersama Sasana Inklusi dan Gerakan Advokasi Difabel (SIGAB) menyelenggarakan sosialisasi aksesibilitas fasilitas umum ramah difabel.
Kegiatan ini diikuti oleh camat dan lurah se Kota Balikpapan. Dalam acara tersebut, Wali Kota Balikpapan yang diwakili oleh Asisten Bidang Perekonomian Pembangunan dan Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah Kota (Setdakot) Balikpapan, Andi Yusri Ramli, menandatangani kesepakatan bersama atau Memorandum of Understanding (MoU) dengan SIGAB.
“Kami sangat mengapresiasi kepada SIGAB yang telah menyelenggarakan sosialisasi ini. Beberapa waktu lalu SIGAB juga sempat menggagas kegiatan serupa dengan sasaran SD dan Puskesmas di Kota Balikpapan,” ujar Yusri kepada awak media pada Selasa (7/11/2023).
Yusri menekankan pentingnya mendukung aksesibilitas atau fasilitas bagi kaum difabel dalam berbagai sarana publik. Pemerintah kota berkomitmen untuk memastikan bahwa para difabel memiliki hak yang sama dengan warga negara lainnya dalam akses pelayanan public, sesuai dengan Undang-Undang Nomor 8 tahun 2016.
“Untuk penyandang disabilitas juga berhak untuk mendapatkan pendidikan, pekerjaan, dan akses lainnya. Apalagi kini Balikpapan sebagai beranda Ibu Kota Nusantara (IKN). Dengan mewujudkan kota yang nyaman dihuni bagi semua kalangan,” tambahnya.
Direktur SIGAB Balikpapan, Suharto, menyambut baik kerjasama dengan Pemkot Balikpapan. Dia menekankan pentingnya persiapan menghadapi pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) ke Kalimantan Timur (Kaltim), yang membutuhkan inklusi terhadap disabilitas.
“Peningkatan kapasitas para disabilitas, pemahaman stakeholder tentang hak-hak disabilitas, dan persiapan infrastruktur fisik dan pemerintahan baik dari Kelurahan, Kecamatan, hingga Kota, adalah hal-hal yang harus kita persiapkan. Ini adalah pekerjaan panjang, dan kami harus tetap bersemangat untuk mewujudkan inklusi dengan tekad yang kuat,” jelasnya.
Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Balikpapan, Hasnah Haerani, menjelaskan bahwa sosialisasi ini bertujuan membentuk sarana fasilitas kesehatan yang memenuhi layanan akses disabilitas.
“Harapannya, dapat menciptakan inklusi sosial dan pemenuhan hak kelompok sasaran penyandang disabilitas. Pertemuan ini dihadiri oleh seluruh pimpinan puskesmas di Kota Beriman,” tutupnya. (adv)