metroikn, BALIKPAPAN – Pemerintah Kota Balikpapan melalui Dinas Perencanaan Pembangunan dan Penataan Ruang (DPPR) terus memperkuat inovasi tata ruang demi mewujudkan pembangunan kota yang lebih terarah dan responsif. Tahun ini, DPPR mulai mengintegrasikan proses Sinkronisasi Program Penataan Ruang (SPPR) ke dalam sistem digital, langkah strategis yang menandai transformasi menuju perencanaan berbasis data. Senin (10/11/2025).
Kepala DPPR Balikpapan, Irma Pertiwi, menjelaskan bahwa proses sinkronisasi merupakan tahapan penting untuk memastikan seluruh program pembangunan selaras dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) yang baru ditetapkan. Meski idealnya dilakukan dua tahun sebelumnya, implementasi baru dimulai tahun ini karena regulasi dalam bentuk Permen terkait SPPR baru diterbitkan oleh pemerintah pusat.
“Sinkronisasi program penataan ruang sebenarnya alat untuk memastikan setiap rencana pembangunan sejalan dengan RPJMD. Karena Permennya baru, kami melakukan penyesuaian agar tetap sinkron dan relevan,” kata Irma.
Melalui SPPR, DPPR melakukan evaluasi komprehensif terhadap seluruh program lintas sektor seperti infrastruktur transportasi, pendidikan, kesehatan, permukiman, hingga pengembangan kawasan strategis. Setiap program ditinjau apakah layak dilanjutkan, perlu disesuaikan, atau dihentikan sesuai arahan tata ruang.
Tidak hanya menghasilkan dokumen manual, tahun ini DPPR menyiapkan aplikasi digital yang akan memuat seluruh data penataan ruang dan menjadi pusat referensi bersama. Sistem ini memudahkan perangkat daerah memantau, mengakses data, serta menyusun rekomendasi program secara cepat dan transparan.
“Output-nya nanti tidak hanya dokumen, tapi juga aplikasi terintegrasi. Dengan begitu, semua pihak bisa mengakses dan memantau program pembangunan secara digital,” ujar Irma.
Ia mengakui tantangan terbesar SPPR adalah waktu pelaksanaannya yang bersamaan dengan penyusunan RPJMD. Namun Irma optimistis langkah ini justru memperkuat koordinasi antarsektor dan menjadi pondasi menuju pengelolaan tata ruang yang lebih modern.
“Meski waktunya berdekatan, ini momentum penting untuk membangun sistem penataan ruang yang lebih terukur dan digital,” tutupnya. (adv/metroikn)












