Dispustakar PPU Hadapi Tantangan SDM Pustakawan, Terus Genjot Layanan Literasi

metroikn, PENAJAM – Di tengah meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap pentingnya literasi, Dinas Perpustakaan dan Arsip (Dispustakar) Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) masih menghadapi kendala utama dalam hal sumber daya manusia (SDM) pustakawan.

Sekretaris Dispustakar PPU, Aswar Bakri, mengungkapkan bahwa meskipun pemahaman masyarakat terhadap berbagai bentuk literasi—termasuk literasi media dan literasi keuangan—semakin luas, namun di tingkat daerah tantangan utamanya tetap berkutat pada minimnya tenaga pustakawan profesional.

“Persoalan utama kami di PPU ini adalah SDM. Ketersediaan tenaga pustakawan yang memiliki basis keilmuan di bidang perpustakaan masih terbatas. Saat ini kami hanya memiliki sekitar 31 orang, termasuk pustakawan dan tenaga pendukung,” jelas Aswar pada Kamis (17/4/2025).

Selain keterbatasan SDM, Dispustakar juga masih menghadapi kendala dalam hal sarana dan prasarana, akses layanan, serta kualitas pengelolaan perpustakaan—semuanya menjadi poin penting dalam upaya peningkatan literasi.

Meski demikian, Dispustakar PPU terus berupaya memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat. Salah satu langkah nyata adalah pengadaan koleksi buku yang disesuaikan dengan kebutuhan dan minat pengunjung.

Aswar menjelaskan bahwa strategi pemilihan koleksi buku dilakukan secara berbasis data, dengan menganalisis tren kunjungan dan pencarian buku oleh para pengunjung.

“Pengunjung terbanyak di perpustakaan daerah kami berasal dari kalangan pelajar, dari semua tingkatan. Kami identifikasi kebutuhan mereka, apa yang paling dicari, apa yang sedang tren, dan itu jadi data dasar untuk pengadaan koleksi buku,” ujarnya.

Tahun lalu, berkat dukungan pemerintah daerah, Dispustakar berhasil menambah sekitar 15.000 judul buku. Penambahan ini tidak hanya berasal dari pengadaan mandiri, tetapi juga melalui distribusi dari Perpustakaan Nasional serta bantuan dari pemerintah provinsi dan pusat.

Di tengah berbagai keterbatasan, Aswar berharap perhatian terhadap penguatan SDM dan infrastruktur perpustakaan bisa terus ditingkatkan, sehingga gerakan literasi di Kabupaten PPU dapat berkembang lebih merata dan berkelanjutan.

“Pengadaan buku tidak selalu dilakukan setiap tahun, tapi kami pastikan bahwa koleksi yang tersedia selalu relevan dan up-to-date,” pungkasnya. (adv/metroikn)