metroikn, BALIKPAPAN – Bank Indonesia Balikpapan mempersiapkan uang layak edar (ULE) sebesar Rp1,99 triliun untuk memenuhi kebutuhan masyarakat selama periode Ramadan dan Idulfitri (RAFI) 2025. Kepala Bank Indonesia KPwBI Balikpapan, Robi Ariadi, menjelaskan bahwa hingga akhir periode RAFI 2025, realisasi ULE yang terdistribusi tercatat sebesar Rp1,72 triliun atau sekitar 85 persen dari total yang dipersiapkan.
“Aliran uang keluar untuk uang pecahan besar (UPB) mengalami penurunan 12 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya. Sebaliknya, aliran uang keluar untuk uang pecahan kecil (UPK) justru mengalami peningkatan sebesar 18 persen,” ungkap Robi Ariadi.
Sementara itu, total outflow uang kartal pada periode RAFI 2025 tercatat sebesar Rp1,88 triliun, menurun 11,5 persen dibandingkan periode RAFI 2024 yang tercatat Rp1,94 triliun. Robi Ariadi mengidentifikasi bahwa tren ini mencerminkan perubahan pola transaksi masyarakat, yang kini lebih memilih menggunakan uang pecahan kecil untuk kebutuhan sehari-hari, terutama selama periode Ramadan dan Idulfitri.
Setelah Hari Raya Idul Fitri, tercatat aliran uang masuk ke KPwBI Balikpapan mencapai Rp810 miliar atau sekitar 47 persen dari total outflow selama periode tersebut. “Ini menunjukkan bahwa sebagian besar uang tunai yang beredar selama HBKN Idulfitri banyak yang digunakan di luar wilayah Balikpapan, mengingat sebagian besar penduduk di wilayah kerja kami adalah pendatang,” tambah Robi Ariadi.
Pada 29 April 2025, aliran uang masuk tercatat sebesar Rp783,2 miliar, atau sekitar 46 persen dari outflow Maret 2025 yang mencapai Rp1,7 triliun. Meskipun demikian, total aliran uang keluar masih lebih besar dibandingkan aliran masuk di wilayah KPwBI Balikpapan pada bulan tersebut.
Upaya Pengurangan Uang Palsu dan Kampanye Rupiah
Selain peredaran uang tunai, Bank Indonesia Balikpapan juga mencatat adanya penurunan jumlah uang palsu yang ditemukan selama triwulan pertama 2025. Hingga Maret 2025, telah dilakukan klarifikasi terhadap 124 bilyet uang palsu, berkurang 16 persen dibandingkan dengan 148 bilyet yang ditemukan pada periode yang sama tahun lalu.
Robi Ariadi menyatakan bahwa penurunan tersebut didorong oleh semakin berkembangnya transaksi non-tunai di masyarakat. “Kami juga terus melakukan edukasi kepada masyarakat tentang ciri-ciri keaslian uang rupiah melalui berbagai kampanye, seperti program Cinta, Bangga, Paham Rupiah (CBP),” katanya.
Pada 2 Mei 2025, bertepatan dengan peringatan Hari Pendidikan Nasional (HARDIKNAS), Bank Indonesia Balikpapan menerima penghargaan dari Walikota Balikpapan sebagai Mitra Pembangunan dalam Program Gerakan Cinta, Bangga & Paham Rupiah. Penghargaan ini diberikan atas konsistensi Bank Indonesia dalam memajukan pendidikan dan literasi ekonomi di Kota Balikpapan.