metroikn, PENAJAM – Setelah sukses meraih peringkat keenam dalam ajang Apresiasi Pemasaran Pariwisata Indonesia (APPI) 2024 dalam kategori Video Kreatif Bangga Berwisata di Indonesia se-Kabupaten/Kota, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Penajam Paser Utara (PPU) melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) bakal melakukan revitalisasi pengembangan destinasi wisata di PPU.
Kepala Bidang (Kabid) Pariwisata Disbudpar PPU, Juzlizar Rakhman menjelaskan, salah satu lokasi pengembangan tersebut yakni kawasan hutan mangrove di wilayah Kampung Baru, Kecamatan Penajam.
“Pengembangan destinasi wisata ini bertujuan memberikan pilihan yang lebih beragam bagi masyarakat dan sekaligus mendukung pelestarian lingkungan,” ucap Juzlizar saat ditemui awak media di kantor Disbudpar PPU, Selasa (1/10/2024).
Ditegaskannya komitmen Pemkab PPU untuk terus berupaya mengembangkan sektor pariwisata kawasan hutan mangrove pada peningkatan kualitas dan keberlanjutan. Apalagi saat ini di PPU masih banyak destinasi wisata seperti mangrove yang sedang dalam tahap direvitalisasi.
“Nah kawasan mangrove yang terdapat di Kampung Baru ini salah satu yang nantinya akan difokuskan sebagai destinasi wisata edukasi,” ucapnya.
Menurutnya, pengembangan wisata Mangrove ini sangat penting terutama bagi generasi muda. Agar dapat belajar tentang pentingnya menjaga ekosistem mangrove dan mengenal berbagai jenis ekologi mangrove yang ada.
“Kami rencananya sebentar lagi mau mengecek sampai di mana realisasi fisiknya. Saya berharap kalau bisa di pertengahan November sudah selesai. Supaya bisa menjadi destinasi yang berkaitan dengan pendidikan,” tuturnya.
Juzlizar juga menyampaikan, kawasan mangrove yang bakal mendapatkan dukungan program Corporate Social Responsibility (CSR) yakni di Kelurahan Sotek, Kecamatan Penajam. “Sedangkan Mentawir itu masuk dalam Hak Guna Usaha (HGU), jadi kita mau menyentuh itu agak susah,” ungkapnya.
Juzlizar berharap, ke depannya pemerintah daerah dapat lebih memberikan dukungan penuh terhadap pengembangan dan peningkatan pariwisata yang ada di PPU. “Kalau saya secara pribadi apa sih yang tidak untuk masyarakat yang penting efeknya positif juga buat masyarakat,” tutupnya. (adv)