Sujiati: Siapkan Lahan, Petani Masih Kesulitan Air

Penajam – Petani di beberapa wilayah Indonesia termasuk Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) mulai melakukan pengolahan tanah sebagai persiapan untuk menanam padi.

Namun dalam prosesnya, Sekretaris Komisi II DPRD PPU Sujiati mengatakan petani di PPU masih mengalami kesulitan air untuk bercocok tanam. Pasalnya, hujan yang turun beberapa pekan terakhir, belum maksimal menambah pasokan air.

“Musim hujan belum maksimal akibat dampak El Nino di sejumlah wilayah di Indonesia termasuk Kabupaten PPU. Sehingga petani masih kesulitan air. Contohnya petani di Kecamatan Babulu,” ungkap Pujiati, Kamis (09/11/2023).

Di sisi lain Sujiati menyebut, untuk membantu petani dengan program anti asam untuk menetralkan keasaman tanah atau pH tanah di lahan pertanian.

Karena diketahui, pasca musim kemarau asam naik menyebabkan tanah bereaksi asam atau ber-pH rendah karena minimnya unsur kalsium (CaO) dan magnesium (MgO) sehingga padi yang ditanam tidak maksimal.

“Ada anggaran program anti asam dari pemerintah dan juga dari kami pupuk nitrogen untuk menetralkan asam. Datangnya pupuk sebelum masa tanam,” lanjutnya.

Dikatakan Sujiati saat ini para petani hanya bisa mempersiapkan lahan pasalnya kemarau panjang berdampak besar pada kesuburan lahan pertanian dan menghambat kemampuan petani untuk bercocok tanam.

“Saat petani hanya mempersiapkan lahan sambil menunggu tadah hujan. Hujan belum maksimal. Hujan sehari panasnya tiga hari. Harusnya bulan ini sudah bisa bercocok tanam tapi kekeringan ini berlanjut. Ini membuat masyarakat tidak bisa menanam karena parit-parit irigasi pertanian juga ikut kering,” sebutnya. (adv/DPRD PPU)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *