Menuju Era Digital, Perpustakaan Samarinda Siap Bertransformasi Jadi Ruang Kerja Publik yang Inklusif

metroikn, SAMARINDA — Tak lagi sekadar ruang sunyi penuh rak buku, Perpustakaan Kota Samarinda kini didorong untuk bertransformasi menjadi ruang kerja publik yang modern dan inklusif.

Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Samarinda menegaskan pentingnya pembenahan fasilitas demi mendukung kebutuhan pengguna lintas profesi dan kondisi, termasuk jurnalis, pelajar, hingga penyandang disabilitas.

Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Samarinda, Erham Yusuf, mengatakan bahwa perpustakaan saat ini tidak hanya dituntut menyediakan koleksi bacaan, tetapi juga fasilitas yang menunjang produktivitas dan kenyamanan pengguna dalam berbagai aktivitas.

“Perpustakaan ke depan harus jadi ruang kolaborasi, bukan hanya tempat baca. Kita ingin hadir sebagai tempat yang bisa dimanfaatkan masyarakat untuk bekerja, berdiskusi, bahkan berkarya secara digital,” ujar Erham, Sabtu (19/7/25).

Menurutnya, fasilitas teknologi informasi menjadi kebutuhan mendesak yang harus dipenuhi, terutama untuk mendukung komunitas kreatif dan profesi seperti jurnalis atau konten kreator. Penyediaan komputer kerja, akses internet cepat, serta peralatan multimedia disebut sebagai langkah penting dalam modernisasi layanan.

“Kalau semuanya tersedia, pengunjung bisa langsung bekerja, riset, atau bahkan menyunting video tanpa harus bawa perangkat pribadi. Ini salah satu bentuk layanan publik berbasis kebutuhan zaman,” jelasnya.

Di sisi lain, ia juga menekankan pentingnya fasilitas inklusif bagi kelompok disabilitas dan lansia. Rancang bangun ruang baca yang ramah kursi roda, pencahayaan yang nyaman, dan koleksi dalam bentuk braille atau audio disebut sebagai bagian dari upaya menjadikan perpustakaan benar-benar terbuka bagi semua.

“Semua segmen harus bisa merasa nyaman. Baik disabilitas, pelajar, sampai wartawan. Kita tidak ingin ada yang merasa ruang ini bukan untuk mereka,” tegasnya.

Erham menambahkan, pihaknya membuka ruang diskusi dan menerima masukan dari masyarakat untuk terus menyempurnakan layanan yang ada.

Ia berharap perpustakaan bisa menjadi simbol kemajuan kota dalam menyediakan ruang publik yang hidup dan relevan dengan kebutuhan masyarakat modern.

“Perpustakaan adalah tempat semua orang belajar dan berkembang. Jadi harus mengikuti perkembangan zaman dan kebutuhan warganya,” pungkasnya.