Infrastruktur Sekolah Adaptif Iklim Mulai Diterapkan, SMA Negeri 4 Samarinda Siap Dirombak Total

metroikn, SAMARINDA – Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) mulai menunjukkan komitmen serius dalam membangun infrastruktur pendidikan yang adaptif terhadap perubahan iklim.

Salah satu proyek yang akan menjadi percontohan adalah pembangunan ulang SMA Negeri 4 Samarinda di kawasan Samarinda Seberang, yang selama ini sering terdampak banjir saat hujan deras.

Wakil Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim), Seno Aji, mengatakan bahwa proyek pembangunan ulang SMA Negeri 4 yang sempat terhenti kini telah kembali masuk dalam rencana kerja pemerintah.

Ia menyebut, saat ini prosesnya masih dalam tahap perencanaan teknis, dan pembangunan fisik ditargetkan dimulai pada 2025.

“Beberapa waktu lalu memang pembangunannya terhambat. Sekarang kita pastikan SMA 4 akan terbangun. Tahun ini perencanaan, tahun depan mulai kita bangun,” ungkap Seno Aji, Sabtu (5/7/25).

Lebih lanjut, Seno mengungkapkan bahwa terdapat wacana untuk membangun sekolah ini menggunakan desain rumah panggung. Gagasan ini muncul sebagai bentuk adaptasi terhadap kondisi geografis Samarinda yang rawan banjir, sekaligus upaya antisipatif terhadap dampak perubahan iklim yang semakin terasa.

“Memang ada wacana akan dibangun seperti rumah panggung. Tapi saya sendiri belum lihat detail perencanaannya, karena masih digodok. Nanti kalau sudah final, saya sampaikan lagi,” jelasnya.

Desain rumah panggung dinilai sebagai solusi yang tidak hanya efektif dalam menghadapi banjir, tetapi juga fungsional. Ruang bawah bangunan dapat dimanfaatkan sebagai area terbuka serbaguna, atau ruang hijau yang dapat menunjang aktivitas siswa di luar kelas.

Penerapan desain ini juga bukan hal baru di Kalimantan Timur. Beberapa sekolah dan fasilitas umum di daerah seperti Samarinda dan Kutai Kartanegara telah menerapkannya untuk meminimalkan risiko kerusakan akibat genangan air.

“SMA Negeri 4 sendiri merupakan salah satu sekolah negeri favorit di kawasan padat penduduk. Kondisi bangunan lama yang rusak dan tidak layak pakai sempat membuat kegiatan belajar mengajar tidak optimal,” tuturnya.

Pemerintah pun menilai pembangunan ulang sangat penting untuk menjawab kebutuhan pendidikan menengah atas yang terus meningkat di Samarinda.

Melalui Dinas Pendidikan, Pemprov Kaltim berupaya memastikan pembangunan ini memenuhi standar keamanan, kenyamanan, dan keberlanjutan lingkungan.

“Proyek ini sekaligus menjadi langkah konkret dalam membangun sistem pendidikan yang tangguh terhadap bencana dan selaras dengan tantangan iklim masa depan,” tandasnya.