DLH Balikpapan Targetkan Pengurangan Sampah 50 Persen di Tahun 2025, PKK Turut Ambil Peran

metroikn, BALIKPAPAN – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Balikpapan menargetkan pengurangan volume sampah hingga 50 persen pada tahun 2025. Target ini meningkat signifikan dibandingkan tahun 2024 lalu yang tercatat sebesar 30 persen. Upaya ini juga mendapat dukungan penuh dari Ketua TP PKK Kota Balikpapan, Nurlena Rahmad Mas’ud, yang akan melibatkan ribuan kader PKK dalam program pengelolaan sampah berbasis masyarakat.

Kepala DLH Balikpapan, Sudirman, menjelaskan bahwa target tersebut sejalan dengan arahan Menteri Lingkungan Hidup saat kunjungannya ke Balikpapan beberapa waktu lalu. Dalam arahannya, pengelolaan sampah menjadi bagian penting dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN), dan pemerintah daerah didorong aktif mencapai pengurangan sampah hingga setengah dari total timbunan.

“Dalam RPJMN 2025, pengelolaan sampah di Balikpapan harus mencapai pengurangan 50 persen. Tahun 2024 lalu, kita berhasil mencapai 30 persen sesuai target. Tahun ini kita tingkatkan, dan ini butuh dukungan semua pihak, dari tingkat RT, kelurahan, hingga kecamatan,” ujar Sudirman.

DLH Balikpapan kini menggandeng TP PKK untuk memperkuat edukasi dan praktik pengelolaan sampah di tingkat rumah tangga. Dengan melibatkan lebih dari 11 ribu kader PKK yang tersebar di seluruh wilayah kota, diharapkan proses pemilahan sampah dari rumah bisa berjalan lebih optimal.

“Kami bentuk kolaborasi, di mana kader PKK akan turun langsung ke masyarakat, mensosialisasikan pemilahan sampah organik dan non-organik. Sampah organik seperti sisa sayuran bisa diolah jadi kompos, sementara sampah non-organik seperti plastik dan kaleng bisa didaur ulang,” tambahnya.

Ketua TP PKK Kota Balikpapan, Nurlena Rahmad Mas’ud, menyampaikan bahwa program ini dikoordinasikan oleh Pokja III PKK yang memang membidangi urusan lingkungan hidup, namun tetap akan melibatkan seluruh pokja lainnya karena sifat program yang lintas sektor.

“Jika separuh saja dari 11 ribu kader PKK aktif memilah sampah dan mengedukasi warga, maka beban di Tempat Pemrosesan Akhir Sampah (TPAS) akan jauh lebih ringan. Waktu pemilahan pun jadi lebih efisien karena sudah dilakukan dari rumah,” ujarnya.

Selain pengelolaan sampah, PKK juga tengah menyoroti isu lain seperti percepatan penanganan stunting dan peningkatan kunjungan ke posyandu. Nurlena mengungkapkan bahwa tingkat partisipasi ibu-ibu muda dalam kegiatan posyandu masih tergolong rendah.

“Target nasional kunjungan posyandu adalah 95 persen, tapi di Balikpapan baru mencapai 45 persen. Ini akan jadi perhatian serius kami,” katanya.

Seluruh kegiatan tersebut juga menjadi bagian dari rangkaian persiapan menyambut Hari Kesatuan Gerak (HKG) PKK tingkat nasional. Balikpapan menjadi tuan rumah untuk sejumlah kegiatan seperti pemeriksaan kesehatan gratis untuk 3.000 warga, pameran produk lokal, serta berbagai acara edukatif lainnya.

“Puncak HKG dan Rakernas memang akan digelar di Samarinda, tapi untuk seluruh rangkaian kegiatan di Balikpapan akan dipusatkan di Dome Balikpapan, yang kini telah disiapkan sebagai venue utama,” pungkas Nurlena. (adv/metroikn)