metroikn, PENAJAM — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Penajam Paser Utara (PPU) untuk pertama kalinya mengadakan Lomba Kelurahan pada tahun 2025. Kegiatan ini bertujuan untuk mengevaluasi kinerja kelurahan serta mendorong inovasi dalam pelayanan publik di tingkat kelurahan.
Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat (Kesra) PPU, Nicko Herlambang, menjelaskan bahwa pelaksanaan lomba ini merupakan tonggak awal penilaian kinerja kelurahan di daerah tersebut.
“Kalau lomba kecamatan sudah dimulai tahun 2024, maka tahun ini giliran kelurahan yang kita nilai. Ini perdana,” ujar Nicko usai rapat final persiapan lomba pada Senin (14/4/2025).
Menurut Nicko, landasan hukum pelaksanaan lomba ini sudah ada sejak lama, antara lain Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, PP Nomor 17 Tahun 2018 tentang Kecamatan, dan Permendagri Nomor 81 Tahun 2015 tentang Evaluasi Perkembangan Desa dan Kelurahan. Namun, kegiatan baru bisa direalisasikan tahun ini karena sebelumnya belum dianggarkan.
Tujuan utama dari lomba ini adalah untuk mengumpulkan data dan mengevaluasi kinerja kelurahan, sekaligus mencari model kelurahan percontohan di PPU.
“Tema dari provinsi tahun ini adalah *Desa dan Kelurahan Tangguh Pangan Wujudkan Ketahanan Pangan Nasional Menuju Indonesia Emas*. Jadi poin utama penilaian adalah program-program terkait ketahanan pangan,” jelasnya.
Proses penilaian lomba akan dilakukan dalam tiga tahap, yakni seleksi administrasi, pemaparan materi oleh lurah dan tim pada 22 April 2025, serta klarifikasi lapangan. Pemenang akan diumumkan pada 1 Mei 2025 dan akan menerima hadiah utama sebesar Rp10 juta.
“Ini bentuk apresiasi atas kerja keras dan inovasi. Walau anggaran terbatas, kita tetap ingin memberi penghargaan kepada yang layak,” ucap Nicko.
Ia juga menyatakan harapannya agar PPU bisa berprestasi di tingkat provinsi.
“PPU belum pernah muncul di lomba kelurahan tingkat provinsi. Tahun ini kita ingin menembus itu, minimal dapat penghargaan dari Pak Gubernur,” tambahnya.
Lomba ini diikuti oleh kelurahan-kelurahan yang terpilih melalui seleksi di tingkat kecamatan. Selain ketahanan pangan, indikator penilaian mencakup keaktifan kelembagaan, kelengkapan data administrasi, pembinaan RT, serta peran Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK).
“Makanya hari ini Ibu Wakil Bupati dan Ketua TP PKK juga hadir. Karena peran mereka penting dalam penilaian,” tutup Nicko. (adv/metroikn)