10 Objek Wisata Samboja Barat Jadi Andalan dalam Meningkatkan Perekonomian Lokal

MetroIKN, Kutai Kartanegara – Pemerintah Kecamatan Samboja Barat, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), terus berupaya mempromosikan potensi objek wisata yang ada di daerahnya, khususnya kepada Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) dan Dinas Pariwisata (Dispar) Kaltim.

Hal ini dilakukan untuk meningkatkan daya tarik wisatawan, sekaligus mendukung pertumbuhan ekonomi di wilayah yang terletak dalam Delineasi Ibu Kota Nusantara (IKN) Kaltim.

“Sudah kita persentasi dan promosikan, pekan lalu ke Dispar Kaltim. Kami berharap promosi ini bisa lebih gencar, agar Samboja Barat semakin dikenal sebagai destinasi wisata unggulan,” ungkap Camat Samboja Barat, Burhanuddin, Sabtu (30/11/2024).

Sebagai bagian dari upaya memajukan sektor pariwisata, Pemcam Samboja Barat melakukan promosi baik secara offline maupun online.

Salah satu cara yang dilakukan adalah melalui media sosial, seperti Instagram akun resmi Patin Sambar yang menjadi pusat informasi wisata Samboja Barat. Dengan pendekatan digital ini, diharapkan lebih banyak wisatawan mengenal objek-objek wisata yang ada di daerah tersebut.

“Melalui media sosial seperti IG si Patin Wisambar, kami bisa menjangkau audiens lebih luas. Terlebih, kami juga sudah berada di dalam Delineasi IKN Kaltim, yang pastinya akan banyak menarik perhatian wisatawan yang datang,” ujar Burhanuddin.

Samboja Barat memiliki potensi wisata yang beragam dan menarik. Sebanyak 10 objek wisata unggulan telah siap untuk dipromosikan lebih lanjut.

Beberapa di antaranya seperti Pemancingan Widuri, Batu Dinding, Lamin Etam Ambors, Air Terjun Sambar, dan Borneo Orangutan Survival (BOS). Selain itu, terdapat juga Ambalat Garden, Ambarawa Resort, Bukit Bengkirai, Danau Biru, dan Pantai Ambalat yang semuanya memiliki pesona alam yang menakjubkan.

“Kami sudah memiliki 10 objek wisata yang siap mendukung perekonomian, terutama dalam kerangka pembangunan IKN. Setiap objek wisata memiliki keunikan dan keindahan tersendiri yang pasti akan menarik banyak wisatawan,” kata Burhanuddin.

Meski promosi telah dilakukan, Burhanuddin menyadari bahwa masih ada kekurangan dalam hal penyajian informasi yang komprehensif untuk para wisatawan.

Ia mengakui bahwa saat ini informasi yang tersedia melalui media sosial kecamatan masih terbatas dan belum mencakup semua aspek yang dibutuhkan oleh wisatawan, seperti jarak tempuh, fasilitas warung makan, hingga pusat oleh-oleh.

“Memang masih ada kekurangan, terutama dalam hal detail informasi. Kami akan terus melengkapi data tersebut agar wisatawan bisa mendapatkan informasi yang lebih lengkap dan memadai, mulai dari jarak tempuh, pilihan tempat makan, hingga tempat untuk membeli oleh-oleh khas Samboja Barat,” ujarnya.

Burhanuddin berharap, dengan meningkatnya kunjungan wisatawan ke Samboja Barat, sektor pariwisata akan memberikan dampak positif terhadap perekonomian masyarakat setempat.

Pemberdayaan masyarakat melalui pengembangan objek wisata diyakini dapat membuka peluang usaha baru, menciptakan lapangan pekerjaan, serta meningkatkan pendapatan warga.

“Jika objek wisata kami maju, pemberdayaan dan perekonomian masyarakat akan semakin meningkat. Ini adalah kesempatan yang sangat baik untuk masyarakat Samboja Barat dalam mengembangkan usaha di sektor pariwisata,” jelasnya.

Dengan potensi wisata yang ada, Burhanuddin berharap Samboja Barat dapat segera menjadi destinasi wisata yang populer tidak hanya di Kaltim, tetapi juga di tingkat nasional.

Pemerintah kecamatan berharap untuk terus mendapatkan dukungan dari Pemprov Kaltim dan Dispar Kaltim dalam mempromosikan objek wisata daerahnya.

“Kami ingin memastikan bahwa wisata di Samboja Barat bukan hanya sebagai ajang hiburan, tetapi juga sebagai sarana pemberdayaan ekonomi dan pelestarian budaya. Kami mengajak semua pihak untuk bekerja sama demi kemajuan sektor pariwisata di daerah ini,” pungkas Burhanuddin.

Dengan upaya promosi yang lebih masif dan peningkatan fasilitas yang memadai, Samboja Barat berpotensi menjadi salah satu destinasi wisata favorit di Kalimantan Timur, yang mendukung pertumbuhan perekonomian daerah, terutama dalam menghadapi pembangunan IKN. (adv)