metroikn, BALIKPAPAN — Wakil Wali Kota Balikpapan Bagus Susetyo, meninjau sejumlah titik di Kelurahan Gunung Bahagia, Kecamatan Balikpapan Selatan, pada Jumat (20/6/2025). Kegiatan ini difokuskan pada evaluasi pengelolaan sampah, pemanfaatan fasilitas publik, serta kondisi infrastruktur, terutama saluran air dan ruang terbuka.
Lokasi pertama yang dikunjungi adalah fasilitas Material Recovery Facility (MRF) di Perumahan Rengganis RT 32, yang selama ini menjadi pusat pemilahan sampah rumah tangga dari warga sekitar. Di sana, Wawali juga menyambut kunjungan rombongan aparatur desa, kepala desa, BPD, dan TP-PKK dari Kecamatan Banjang, Kabupaten Hulu Sungai Utara, yang tengah melakukan studi tiru sistem pengelolaan sampah.
“Semua kelurahan bisa menerapkan hal serupa. Tinggal kita lakukan monitoring dan evaluasi, untuk mengetahui apa saja kendala dan kesulitan di lapangan,” kata Bagus.
Ia menekankan pentingnya pengelolaan sampah dari hulu ke hilir, mulai dari rumah tangga hingga ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Manggar, guna menciptakan sistem yang berkelanjutan.
“Target pengurangan sampah 50 persen hingga akhir 2025 sesuai arahan Presiden Prabowo harus kita dukung. Saat ini, Balikpapan sudah berhasil mengurangi 30 persen dan menjadi role model nasional menurut Kementerian Lingkungan Hidup,” ujarnya.
Peninjauan dilanjutkan ke RT 26, Jalan Belatuk III, yang warganya secara aktif memilah sampah organik dan anorganik dari rumah. Wawali mengapresiasi inisiatif warga yang dinilainya sebagai contoh baik.
“Ini luar biasa, masyarakat sudah mulai sadar memilah sampah dari rumah. Patut menjadi contoh bagi wilayah lain,” ucap Bagus.
Terkait infrastruktur, ia menyoroti kondisi saluran air di sekitar SMP Negeri 14 yang terdampak genangan air setelah hujan deras. Ia mengatakan akan segera melakukan koordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum.
“Saluran di sekitar sekolah ini terlihat cukup kecil. Kita akan segera koordinasi dengan Dinas PU, apakah perlu perencanaan ulang agar bisa segera dieksekusi. Kita prioritaskan yang sifatnya mendesak,” jelasnya.
Kunjungan ditutup di lokasi Bendungan Pengendali (Bendali) Gunung Bahagia di Jalan Pialing RT 28. Selain berfungsi sebagai infrastruktur pengendali banjir, Bagus melihat potensi bendali sebagai ruang publik dan kawasan wisata lokal.
“Sayang sekali kalau tidak dijaga. Bendali ini sudah dibangun dengan baik, lengkap dengan pagar pengaman. Mari kita rawat dan manfaatkan bersama,” pungkasnya. (adv/metroikn)