Penajam – PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Unit Balikpapan melalui kelompok binaan Program Warga Siaga Sehat (WASIAT) Dewi Shinta menggelar Launching Program Kelas Balita. Kegiatan dilaksanakan di Posyandu Dewi Shinta Desa Girimukti Kabupaten Penajam Paser Utara, Sabtu (25/11/2023).
Ketua Kelompok WASIAT Dewi Shinta Sahriyah dalam sambutannya menjelaskan tentang kelas balita ini.
“Kegiatan program kelas balita ini ialah salah satu program kerja WASIAT Dewi Shinta Desa Girimukti yang memiliki tujuan meningkatkan keterampilan ibu-ibu dalam pemberian MP-ASI dan gizi seimbang kepada Balita. Selain itu, juga mampu meningkatkan kemampuan ibu-ibu dalam pemantauan pertumbuhan dan melaksanakan stimulasi perkembangan balita,” ucap Sahriyah.
Launching Program Kelas Balita ini mengundang para ibu yang memiliki balita dengan usia 1 – 5 tahun di Desa Girimukti. Kegiatan juga dihadiri oleh perwakilan UPT Puskesmas Petung, perwakilan Tim Penggerak PKK Desa Girimukti, juga perwakilan Dusun 3 Desa Girimukti.
“Di dalam kelas balita ini, anak akan diajarkan motorik halus dan kasar, bermain bongkar pasang serta tanya-jawab guna balita lebih berani dan lebih percaya diri ketika bertemu orang banyak. Bukan hanya dalam aspek kognitif, tapi lebih pada menanamkan keterampilan dan sikap. Dalam kegiatan program kelas balita ini nantinya langsung didampingi oleh UPT Puskesmas Petung,” tambah Sahriyah.
Kegiatan ini juga turut didukung oleh UPT Puskesmas Petung, PJ Perkembangan Anak Puskesmas Petung Leni Wahyuni menyampaikan apresiasinya kepada PT KPI Unit Balikpapan yang ikut berkontribusi dalam bidang peningkatan kesehatan di Desa Girimukti.
Selain itu, Leni juga menyampaikan pesan kepada peserta yang hadir dalam kelas balita agar bisa mengikuti program kelas balita hingga selesai.
“Ibu-ibu yang hadir disini nantinya akan memiliki pengetahuan tentang perkembangan balita dan pasti bisa menciptakan lingkungan yang kondusif bagi perkembangan kemampuan balitanya. Balita yang dirangsang secara reaktif dapat meningkatkan kemampuan kognitif, bahasa dan motoriknya secara signifikan dibandingkan balita yang tidak dirangsang,” kata Leni.
Semakin luas pengetahuan ibu tentang perkembangan balita, maka semakin cepat juga tumbuh kembang balitanya. Dengan tingkat pengetahuan yang luas, orangtua akan mudah memahami tumbuh kembang yang normal sesuai usia balitanya.
Dokter Narasumber Kelas Balita Husna Halifah sangat mendukung program ini, bahkan bersedia melakukan monitoring berkala.
“Masa Bayi (0 tahun – 5 tahun) merupakan masa penting yang terlibat dalam semua aspek perkembangan selanjutnya. 80% perkembangan kognitif anak telah dicapai pada masa balita. Saya akan mengusahakan monitoring tiap bulannya ke posyandu Desa Girimukti yang sudah mengadakan kelas balita ini. Jadi posyandu tidak lagi hanya memberikan pelayanan kesehatan saja. Namun juga memperhatikan perkembangan anak usia dini,” ujar Husna.
Parameter tumbuh kembang bayi, meliputi berat badan, tinggi badan, dan lingkar kepala. Sementara itu, ada beberapa komponen yang perlu diperhatikan dalam aspek perkembangan anak, yaitu perkembangan motorik, bahasa, kognitif, emosi, dan perilaku.
“Salah satu pengembangan peran posyandu sekarang juga harus melayani masalah kesehatan balita. Mulai dari pemenuhan gizi, pengasuhan, perawatan, kesejahteraan dan perlindungan. Balita yang datang juga didukung sesuai dengan perkembangan usianya,” jelas Husna.
Salah satu peserta yang hadir pada kegiatan ini juga menyampaikan tanggapan positifnya yaitu Sri Ajeng Ningsih, salah satu warga dari RT 14 Desa Girimukti yang memiliki balita.
“Adanya Posyandu Dewi Shinta menjadikan kami lebih dekat dan paham terhadap pentingnya memperhatikan tumbuh kembang balita,” kata Ajeng.
Peningkatan gizi balita setiap minggunya dilakukan kader posyandu Dewi Shinta dengan memberikan makanan tambahan pada anak dan balita, yang mana makanan tersebut diharapkan akan membantu memenuhi kebutuhan gizi anak dan balita. Ajeng juga berharap program ini berdampak dalam jangka panjang.
“Kita berharap kegiatan posyandu balita ini bisa menjadi upaya menjaga kualitas kesehatan bayi dan anak, yang merupakan generasi penerus masa depan. Dengan menjaga kualitas kesehatan generasi masa depan tersebut, maka peradaban manusia akan tetap terjaga,” tutur Ajeng,
Di tempat terpisah, Area Manager Communication, Relations & CSR PT KPI Unit Balikpapan Ely Chandra Peranginangin fokus utama dari program ini merupakan pencegahan stunting.
“Program Kelas Balita yang dijalankan oleh Kelompok Mitra Binaan Wasiat Dewi Shinta ini merupakan upaya untuk memantau perkembangan anak balita di Desa Girimukti. Hal ini merupakan upaya pendukung pencegahan stunting,” kata Chandra.
Chandra juga menegaskan bahwa akses terhadap pengetahuan merupakan aspek penting bagi kesejahteraan masyarakat.
“Ketidakmampuan atau tertutupnya akses terhadap pengetahuan atau kemajuan merupakan hambatan yang sangat perlu kita bantu carikan solusinya. Program ini mempertemukan antara orang yang memiliki pengetahuan dan ingin menolong, dengan masyarakat yang membutuhkan pengetahuan khususnya tentang bayi mereka,” tutup Chandra.