Rapat Perdana Pansus LKPJ, DPRD PPU Soroti Capaian Kinerja Ekstrem Sejumlah OPD

metroikn, PENAJAM – Panitia Khusus (Pansus) Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Akhir Tahun Anggaran 2024 Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), resmi menggelar rapat perdana pada Senin (14/4/2025).

Rapat ini dipimpin oleh Wakil Ketua Pansus, Muhammad Bijak Ilhamdani, yang juga merupakan anggota Komisi I DPRD PPU.

Bijak Ilhamdani mengatakan, rapat perdana ini merupakan prolog dari rangkaian pembahasan LKPJ yang akan berlangsung dalam beberapa hari ke depan.

Rapat yang membahas LKPJ tahun 2024 tersebut, mengungkap sejumlah temuan mencengangkan terkait capaian kinerja beberapa Organisasi Perangkat Daerah (OPD).

Menurut Bijak, ada beberapa OPD yang mencatatkan capaian kinerja sangat tinggi, bahkan mencapai lebih dari 500 persen.

“Ada satu OPD yang capaiannya hampir 491 persen, bahkan salah satu kecamatan mencatatkan 271 persen. Ini tentu jadi perhatian kita karena sangat ekstrem,” ujar Bijak Ilhamdani.

Sebaliknya, ada pula OPD yang capaian fisik dan kinerjanya tercatat sangat rendah, hanya di angka 74 persen.

Ketimpangan capaian ini menjadi sorotan utama dalam pembahasan awal Pansus LKPJ.

Bijak menjelaskan bahwa pembahasan LKPJ kali ini mengacu pada Rencana Pembangunan Daerah (RPD) 2024-2026, bukan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), karena masa jabatan Bupati sebelumnya telah berakhir pada 2023.

“Dalam laporan Bapelitbang, seluruh target realisasi disebutkan tercapai dengan baik, termasuk sektor infrastruktur, pendidikan, dan kesehatan. Tapi kita akan pastikan apakah capaian ini betul-betul riil atau hanya sebatas angka di atas kertas,” tambahnya.

Sebagai langkah tindak lanjut, Pansus berencana memanggil 13 OPD dengan capaian kinerja paling ekstrem untuk dimintai klarifikasi. Hal ini untuk menilai keakuratan data dan kesesuaian dengan kondisi riil di lapangan, terutama terkait isu-isu prioritas seperti kemiskinan ekstrem dan stunting.

“Kita akan compare data dari Bapelitbang dengan fakta lapangan. Karena berdasarkan pantauan kami, masih banyak persoalan kemiskinan yang belum tertangani optimal,” imbuhnya. (yan/metroikn)