PLN UIP KLT Mantapkan Langkah, Terapkan Standar Internasional untuk Ketahanan Energi Kalimantan

metroikn, BALIKPAPAN – Untuk memastikan ketangguhan sistem kelistrikan di Kalimantan menghadapi berbagai tantangan, PLN Unit Induk Pembangunan Kalimantan Bagian Timur (UIP KLT) mulai mengadopsi Sistem Manajemen Keberlangsungan Bisnis (Business Continuity Management System/BCMS) berstandar internasional ISO 22301:2019. Langkah awal penerapan ini ditandai dengan kegiatan benchmarking ke PLN Unit Induk Transmisi Jawa Bagian Tengah (UIT JBT) di Bandung, yang berlangsung selama dua hari, 10–11 Juli 2025.

Benchmarking tersebut menjadi pengalaman berharga bagi tim dari bidang perencanaan serta biro K3L PLN UIP KLT. Mereka menggali langsung penerapan sistem BCMS dari tim UIT JBT yang telah menjalankan sistem ini secara menyeluruh, bahkan hingga ke tingkat unit pelaksana. Dalam konteks korporasi, kegiatan ini menjadi wujud semangat “Merdeka Belajar” yang mendorong kemandirian dalam pengelolaan operasional.

General Manager PLN UIP KLT, Raja Muda Siregar, menjelaskan bahwa BCMS merupakan fondasi penting untuk memastikan bahwa setiap proses pembangunan infrastruktur kelistrikan dapat terus berlangsung, sekalipun terjadi gangguan besar seperti bencana alam, krisis sosial, atau kendala operasional ekstrem. “Penerapan BCMS ini menjadi bentuk nyata komitmen kami dalam menjamin kemerdekaan energi untuk seluruh masyarakat Kalimantan,” ujarnya.

Menurutnya, benchmarking ke UIT JBT bukan sekadar kunjungan belajar, melainkan langkah awal dari perjalanan panjang menuju penguatan sistem. “Kami ingin UIP KLT menjadi unit yang benar-benar tangguh. Dengan sistem yang terstruktur, kami bisa mengantisipasi risiko-risiko kritikal dan menjaga kesinambungan proyek di tengah situasi tak menentu,” imbuh Raja.

PLN UIP KLT sendiri merupakan ujung tombak pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan di Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, dan Kalimantan Selatan. Mulai dari pembangunan gardu induk, jaringan transmisi, hingga pembangkit, semua dikerjakan dalam kondisi geografis yang menantang. Risiko bencana, keterbatasan akses, dan dinamika sosial menjadi bagian dari keseharian yang harus diantisipasi dengan matang.

Dalam konteks ini, kehadiran BCMS menjadi krusial. Dengan sistem manajemen yang mampu mengidentifikasi titik-titik kritikal dan memetakan potensi gangguan, UIP KLT memiliki landasan untuk terus bergerak meskipun kondisi tidak ideal. Ini tak hanya menjaga keberlangsungan proyek strategis nasional, tetapi juga memperkuat ketahanan energi wilayah.

Penerapan standar ISO 22301:2019 juga sejalan dengan target perusahaan dalam mewujudkan praktik bisnis yang berkelanjutan. Hal ini mendukung capaian kinerja Environmental, Social, and Governance (ESG) serta memperkuat posisi PLN sebagai korporasi yang adaptif dan siap menghadapi berbagai tantangan masa depan.

Dengan penerapan BCMS, PLN UIP KLT tidak hanya membangun jaringan listrik, tapi juga membangun sistem ketahanan – menjadikan Kalimantan tak sekadar terang, tapi juga tangguh menghadapi masa depan.