PLN Nusa Daya Terapkan Teknologi Mikroalga untuk Kurangi Emisi Karbon hingga Wujudkan Energi Hijau

metroikn, JAKARTA – Di tengah gencarnya upaya dunia menekan laju emisi karbon, PLN Nusa Daya memilih jalur yang berbeda. Bukan hanya mengandalkan efisiensi mesin atau pembangkit ramah lingkungan, perusahaan ini membawa “tumbuhan kecil” ke dalam arena energi: mikroalga.

Lewat perangkat yang dinamakan ALGATEK Series, mikroalga dan plankton dimanfaatkan untuk menyerap karbon dioksida (CO₂) dari atmosfer. Mekanismenya sederhana, yakni melalui proses fotosintesis, namun dampaknya luar biasa. Satu unit alat ini mampu menyerap CO₂ setara dengan enam pohon berusia 16 tahun.

Direktur Utama PLN Nusa Daya, Feby Joko Priharto, menjelaskan bahwa teknologi ini lahir dari kebutuhan untuk menghadirkan solusi nyata dalam menghadapi tantangan perubahan iklim. “Penerapan teknologi mikroalga adalah langkah strategis kami untuk mendukung target Indonesia Net Zero Emission 2060. Kami ingin menunjukkan bahwa sektor energi bisa melahirkan inovasi hijau yang berkelanjutan,” ungkap Feby.

Kehadiran teknologi ini mendapat apresiasi dalam bentuk penghargaan dan sertifikat yang diterima PLN Nusa Daya. Di balik seremoni penyerahan, tersimpan pesan kuat: inovasi ramah lingkungan bisa lahir dari sektor energi, yang selama ini kerap dituding sebagai penyumbang terbesar emisi karbon.

Feby menambahkan, inovasi ini bukan hanya bagian dari tanggung jawab perusahaan, melainkan juga komitmen moral terhadap generasi mendatang. “Kami percaya, setiap langkah kecil akan membawa perubahan besar. Mikroalga mungkin terlihat sederhana, tetapi punya peran penting untuk menjaga langit tetap biru,” katanya.

Dengan slogan Accelerating Growth for Transforming Future, PLN Nusa Daya mengingatkan publik bahwa transisi energi tidak hanya soal pembangkit listrik berbasis energi baru terbarukan, tetapi juga keberanian mencoba terobosan. Siapa sangka, mikroalga yang kerap luput dari perhatian, kini menjadi bagian penting dari strategi energi bersih Indonesia.