KM Mina Maritim 148 Tenggelam di Perairan Talisayan, Tim SAR Gabungan Cari Enam Korban Hilang

metroikn, BERAU — Tim SAR Gabungan terus melakukan operasi pencarian dan pertolongan terhadap kecelakaan kapal KM Mina Maritim 148 yang dilaporkan tenggelam di perairan Talisayan, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur. Kapal tersebut dilaporkan karam setelah diterjang ombak tinggi yang menyebabkan sebagian awak kapal terlempar ke laut.

Dari total 14 orang di atas kapal, delapan orang berhasil diselamatkan oleh nelayan sekitar, sedangkan enam lainnya masih dinyatakan hilang. Korban selamat masing-masing adalah Amran, Hardiansyah, Rahmadi, Rahmat, Rahman, Romi, Sabaran, dan Syahril. Adapun korban yang belum ditemukan yakni Saharuddin, Kaharuddin, Irwan, Rizal, Basri, dan Sumailah.

Operasi SAR dimulai pada Minggu (26/10/2025) sekitar pukul 13.25 WITA. Tim Rescue Pos SAR Kutim segera berkoordinasi dengan unsur potensi SAR lainnya dan bergerak menuju titik terakhir kapal dilaporkan tenggelam (Last Known Position). Pencarian dilakukan dengan metode penyisiran permukaan dan penyelaman terbatas di sekitar lokasi kejadian.

Namun, pada pukul 20.30 WITA, operasi dihentikan sementara karena kondisi malam dan jarak pandang yang terbatas. Tim berteduh di Dermaga Muara Susuk Luar pada koordinat 0°50’48.22″N – 118°12’17.93″E dan dijadwalkan melanjutkan pencarian pada Senin (27/10) pukul 06.30 WITA sesuai rencana operasi hari kedua.

Dalam operasi tersebut, sejumlah peralatan utama SAR telah dikerahkan, di antaranya Rigid Inflatable Boat (RIB) Sangatta, peralatan SAR air, perlengkapan selam, alat komunikasi, serta peralatan medis lapangan.

Operasi juga melibatkan berbagai unsur potensi, antara lain Tim Rescue Pos SAR Sangatta, Pos Angkatan Laut Berau, BPBD Berau, Satpolair Polres Berau, Ditpolair Polda Kaltim, serta dukungan dari nelayan setempat yang turut memberikan informasi dan bantuan langsung di lapangan.

Kondisi cuaca di lokasi pencarian dilaporkan berawan dengan kecepatan angin sekitar 9 knot dari arah barat. Meskipun relatif aman, gelombang laut dan minimnya pencahayaan pada malam hari menjadi kendala utama tim di lapangan.

Koordinator Pos SAR Sangatta menyampaikan bahwa seluruh unsur akan melanjutkan operasi pada pagi hari dengan memperluas area pencarian sesuai dengan rencana operasi hari kedua. “Kolaborasi lintas instansi menjadi kunci utama dalam misi ini. Kami berupaya semaksimal mungkin agar keenam korban yang masih hilang dapat segera ditemukan,” ujarnya.

Hingga berita ini diturunkan, proses pencarian masih terus berlangsung dengan dukungan penuh dari seluruh pihak terkait dan masyarakat nelayan sekitar perairan Talisayan.