metroikn, SAMARINDA – Menjelang digelarnya Musyawarah Daerah Provinsi (Musdaprov) Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Kalimantan Timur, atmosfer pemilihan ketua baru kian terasa. Enam kandidat telah resmi mendaftarkan diri untuk berebut tongkat kepemimpinan organisasi media siber terbesar di Kaltim.
Sebagai kota tuan rumah dan salah satu dari sembilan pemilik hak suara, perhatian pun mengarah ke SMSI Samarinda. Namun, Ketua SMSI Samarinda, Arditya Abdul Aziz, menyatakan bahwa hingga kini pihaknya masih dalam tahap mengkaji dan mendalami visi serta komitmen para calon.
“Saya belum menentukan arah dukungan. Masih saya cermati satu per satu gagasan yang dibawa masing-masing kandidat,” kata Arditya, Jumat (3/5/2025).
Dari enam nama yang muncul, empat di antaranya berasal dari Samarinda: Wiwid Mahendra (Plt Ketua SMSI Kaltim), Agus Susanto (pengurus SMSI Kaltim), serta Yakub Anani dan Jerin (pengurus SMSI Samarinda). Sementara dua lainnya berasal dari luar daerah, yakni Indra Teguh dari SMSI Berau dan Imaduddin Abdurrachim dari SMSI Balikpapan.
Menurut Arditya, meski mayoritas kandidat berasal dari kota yang sama, hal itu tidak otomatis membuat suara SMSI Samarinda diarahkan ke salah satu nama dari internal.
“Bagi saya, latar belakang domisili bukan hal utama. Saya akan memilih kandidat yang sejalan secara pemikiran dan memiliki semangat yang sama untuk membesarkan SMSI di Kaltim,” tegasnya.
Ia juga memastikan tidak akan memengaruhi arah dukungan dari daerah lain. “Saya tidak dalam posisi mempengaruhi siapa pun. Yang ingin saya pastikan adalah SMSI Kaltim ke depan dipimpin oleh sosok yang memahami realitas lapangan dan tantangan media siber di daerah,” ujarnya.
Arditya mengaku telah membuka ruang komunikasi dengan semua calon dan sejauh ini mulai menerima pendekatan dari mereka. “Kami berdiskusi banyak soal alasan mereka maju dan seperti apa misi yang mereka bawa,” katanya.
Selain itu, ia juga terus menjalin komunikasi aktif dengan para ketua SMSI di kabupaten dan kota lain di Kalimantan Timur, untuk membahas arah kepemimpinan ke depan.
“Saya banyak berdiskusi dengan rekan-rekan dari daerah lain. Ini bukan hanya soal siapa yang didukung Samarinda, tapi bagaimana seluruh daerah terlibat aktif membangun SMSI secara kolektif,” jelasnya.
Ia melihat banyaknya calon yang muncul sebagai sinyal positif bahwa organisasi ini semakin dinamis dan terbuka.
“Itu artinya semakin banyak orang yang peduli dan ingin berkontribusi. Ini momentum bagus, tapi harus dijaga dengan semangat fair play dan saling menghargai,” tegasnya.
Arditya menambahkan bahwa dirinya tengah menggagas program “Bermedia yang Profesional” di tingkat kota. Untuk itu, ia membutuhkan sinergi kuat dengan ketua provinsi terpilih agar program tersebut berjalan optimal.
“Kami butuh dukungan penuh dari ketua provinsi agar ekosistem media siber di Samarinda dan Kaltim semakin sehat dan berkualitas,” ujarnya.
Ia menutup pernyataan dengan harapan agar kontestasi ini tak sekadar soal perebutan posisi, tetapi juga menjadi ajang memperkuat peran SMSI sebagai bagian dari demokrasi yang sehat.
“Kita bukan komunitas buzzer. Kita adalah bagian dari pilar demokrasi. Saya ingin Ketua SMSI Kaltim ke depan punya integritas dan visi kuat dalam menjaga marwah media yang independen dan bertanggung jawab,” tutup Arditya.
Sebagai informasi, Musdaprov SMSI Kaltim dijadwalkan berlangsung pada 11 Mei 2025 di Ruang Ruhui Rahayu, Kantor Gubernur Kaltim, Jalan Gajah Mada, Kota Samarinda, dengan sembilan suara berasal dari ketua-ketua SMSI kabupaten/kota se-Kalimantan Timur.