metroikn, SAMARINDA – Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda terus memacu penyelesaian proyek pembangunan tiga kolam retensi yang tersebar di kawasan Pampang, Bengkuring, dan Sempaja.
Infrastruktur pengendali banjir ini menjadi bagian penting dari strategi jangka panjang kota dalam menekan risiko genangan yang kerap terjadi saat curah hujan tinggi.
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) proyek kolam retensi Pampang dan Bengkuring, Fajar Nugroho, menyampaikan bahwa pekerjaan masih berlangsung di seluruh titik, dengan progres berbeda sesuai kondisi lapangan.
“Untuk Sempaja, luasannya sudah tercapai, tapi infrastruktur pendukung seperti pompa dan saluran pembuangan belum selesai. Karena itu, pekerjaan masih berlanjut tahun ini dan bisa berlanjut lagi tahun depan,” jelas Fajar, Senin (6/10/2025).
Fajar menuturkan, pengerjaan di Bengkuring menunjukkan perkembangan paling signifikan. Hingga kini, progres penggalian telah mencapai 80 persen dari total luasan sekitar 16 hektare.
“Tahun lalu sudah terbentuk sekitar 11 hektare, tahun ini ditambah lima hektare lagi. Saat ini kedalamannya baru satu meter, tapi target akhir bisa mencapai tiga hingga empat meter,” paparnya.
Kondisi tanah rawa di Bengkuring dinilai mempercepat proses pekerjaan karena lebih mudah digali, bahkan ketika hujan masih turun. Sebaliknya, di Pampang, proses berjalan lebih lambat karena tingkat kedalaman galian mencapai tiga meter dan sempat terkendala cuaca ekstrem.
“Target kita, seluruh pekerjaan rampung pada Desember. Tapi untuk proyek besar seperti ini, biasanya durasinya sekitar lima hingga enam bulan. Semua tetap menyesuaikan dengan kondisi cuaca di lapangan,” imbuhnya.
Pembangunan kolam retensi menjadi salah satu proyek prioritas Pemkot Samarinda dalam penanganan banjir berkelanjutan. Selain berfungsi sebagai penampung air hujan, kolam tersebut juga akan diintegrasikan dengan sistem drainase kota dan kawasan hijau penahan limpasan air.
Upaya ini diharapkan mampu mengurangi beban genangan di titik-titik rawan, sekaligus memperkuat daya tahan lingkungan kota terhadap perubahan iklim.