metroikn, Tanah Grogot – Ketua Komisi I DPRD Paser Hendrawan Putra mengganggap kondisi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang terjadi dalam beberapa bulan terakhir semakin mengkhawatirkan.
Dampak karhutla, menurutnya, kini mengancam kesehatan masyarakat. Semisal terserang gangguan infeksi saluran pernapasan akut (ispa) akibat kabut asap yang ditimbulkan maupun asap kiriman dari daerah lain.
“Yang saya perhatikan akhir-akhir ini bukan saja asap kirimin dari daerah lain tetapi ada beberapa hotspot yang juga terjadi di daerah kita sendiri akibat kebakaran hutan dan lahan, terutama jalan antara Desa Padang Pengrapat dan Desa Muara Pasir juga ada beberapa hotspot di daerah Desa Suliliran,” jelas Hendrawan Putra, Kamis (5/10/2023).
Apalagi, sampai saat ini karhutla belum menunjukan tanda-tanda mereda. Buktinya, BPBD maupun relawan dan masyarakat masih terus berjibaku memadamkan kobaran api.
“Saya juga melihat langsung kerja keras anggota BPBD, pemadam kebakaran dan anggota manggala agni untuk memadamkan karhutla,” akunya.
Mengamati situasi ini, Hendra meminta masyarakat agar mewaspadai polusi yang ditimbulkan dari kabut asap, utamanya ancaman infeksi saluran pernapasan atas (ispa).
Di samping itu, perlu langkah tepat guna untuk segera mengatasi karhutla. Bukan saja demi menghindari dampak terhadap lingkungan, tapi juga terhadap Kesehatan masyarakat.
“Kasihan masyarakat apalagi bagi anak anak. Saya berharap Pemkab Paser segera mengambil langkah kongkret untuk mengatasi ini,” tuturnya.
Ia juga mengimbau kepada masyarakat agar tidak membakar hutan ataupun membuka lahan dengan cara membakar. “Kepada masyakat agar tidak membakar hutan dan lahannya,” pungkasnya.