metroikn, MAKASSAR – Di tengah keindahan bawah laut dan kekayaan biodiversitasnya, Desa Wisata Derawan tidak hanya menjadi destinasi favorit para pelancong, tetapi juga cerminan tantangan nyata di garis depan konservasi alam dan pemberdayaan masyarakat. Melalui program Genera-Z Berbakti, PT Bank Central Asia Tbk (BCA) bersama generasi muda berupaya menjawab tantangan tersebut dengan aksi nyata.
Desa Wisata Derawan dipilih menjadi salah satu desa binaan Bakti BCA, sebagai bentuk kepedulian terhadap kawasan yang berada di kawasan segitiga terumbu karang dunia—rumah bagi penyu hijau, pari manta, hingga ubur-ubur tak menyengat yang menjadi daya tarik wisata. Namun di balik potensi tersebut, Derawan menghadapi berbagai persoalan: dari pencemaran laut, abrasi pantai, minimnya air bersih, hingga isu kesehatan masyarakat.
“Melalui Genera-Z Berbakti, kami ingin memberi ruang bagi generasi muda untuk berperan aktif menjawab tantangan riil di tengah masyarakat. Ini bukan hanya tentang kompetisi ide, tapi bagaimana ide itu bisa berdampak langsung dan berkelanjutan,” ujar Hera F. Haryn, EVP Corporate Communication and Social Responsibility BCA.
Program ini mengusung konsep call for proposal, di mana mahasiswa dari berbagai kampus mengajukan gagasan pemberdayaan masyarakat. Dari proses seleksi, terpilih dua tim finalis untuk mengabdi langsung di Derawan: dari Universitas Padjadjaran (UNPAD) dan Universitas Sam Ratulangi (UNSRAT).
Kayak untuk Kesejahteraan: Solusi dari UNPAD
Tim UNPAD menghadirkan pendekatan wisata bahari yang ramah lingkungan melalui program “Sit-on-Top Kayaking”. Aktivitas ini tidak hanya mempromosikan keindahan Derawan, tapi juga menjadi alternatif penghasilan bagi warga.
“Mahasiswa tidak hanya membawa teori, tapi terjun langsung menyusun strategi, memberi pelatihan, hingga membuat SOP untuk mendukung ekosistem wisata lokal. Harapannya, ini mendorong perekonomian masyarakat secara berkelanjutan,” ungkap Hera.
Program yang diusung UNPAD mencakup survei spot wisata, sosialisasi kepada masyarakat, pelatihan pemandu wisata, serta penyusunan panduan operasional. Semua tahapan dilakukan dengan kolaborasi warga, agar manfaatnya bisa dirasakan langsung dan terus berlanjut setelah program selesai.
UNSRAT: Membangun Derawan Sehat dan Berdaya
Berbeda pendekatan, tim dari UNSRAT mengangkat isu kesehatan, lingkungan, dan pendidikan melalui tema “Derawan Sehat, Derawan Hebat: Bakti Nyata untuk Negeri.” Mereka membagi program ke dalam tiga pilar utama:
- Bakti Mengalir, yang fokus pada edukasi sanitasi dan pengadaan air bersih melalui filter keramik dan UV Sterilizer.
- Bakti untuk Bumi, yang memperkenalkan inovasi pengelolaan sampah berbasis IoT, biogas, serta arang briket dari limbah serabut kelapa.
- Bakti Cilik, yang menyasar anak-anak lewat edukasi stunting, game digital, demo masak MPASI, serta pemantauan gizi.
“Program dari UNSRAT ini menyentuh fondasi penting dalam masyarakat: air bersih, lingkungan sehat, dan masa depan anak-anak. Ketika mahasiswa turun langsung ke lapangan, mereka tak hanya belajar, tapi juga menciptakan perubahan,” tambah Hera.
Membentuk Agen Perubahan
BCA berharap Genera-Z Berbakti menjadi jembatan bagi generasi muda untuk terlibat aktif dan konkret dalam membangun Indonesia dari desa. Para finalis akan mengikuti sesi bootcamp sebelum menjalankan program selama kurang lebih satu bulan di lokasi binaan.
“Ini tentang membangun semangat kolaborasi lintas generasi. Kami percaya, perubahan besar bisa dimulai dari aksi kecil yang dilakukan dengan hati,” pungkas Hera F. Haryn.
Pemenang program Genera-Z Berbakti akan diumumkan dalam sesi penjurian yang bisa disaksikan melalui bca.id/genzjuara. Siapa di antara UNPAD dan UNSRAT yang akan membawa pulang mandat perubahan untuk Derawan? Mari kita nantikan.