metroikn, SAMARINDA – Eceng gondok yang selama ini dianggap gulma pengganggu di Waduk Benanga, Kelurahan Lempake, Samarinda, kini berubah wajah.
Berkat kreativitas ibu-ibu rumah tangga yang tergabung dalam Forum Komunitas Wanita Waduk (FKWW), tanaman itu diolah menjadi aneka kerajinan bernilai jual.
Forum yang berdiri sejak 2020 tersebut lahir dari rasa penasaran. Tumpukan eceng gondok di waduk mendorong mereka mencoba membuat anyaman sederhana setelah menonton tutorial di internet.
Perlahan, keterampilan itu berkembang menjadi produk beragam, mulai dari tas, pot bunga, tempat tisu, hingga wadah sendok.
“Awalnya cuma penasaran, lihat eceng gondok banyak sekali. Coba bikin, ternyata bisa. Dari situ jadi ketagihan,” ujar Eny, Ketua FKWW, Sabtu (6/9/25).
Proses pembuatan kerajinan tak singkat. Batang eceng gondok yang baru diambil harus dijemur hingga dua minggu, tergantung cuaca. Setiap malam batang yang sedang dijemur dipindahkan ke dalam rumah agar tidak terkena embun.
Setelah benar-benar kering, batang kemudian dipilah, dianyam, dan dihias dengan manik-manik atau dilapisi pernis agar lebih tahan lama.
“Kalau malam masuk rumah, pagi dijemur lagi. Harus disiplin begitu tiap hari,” tambah Eny.
Hasil karya FKWW kini sudah dipasarkan ke berbagai daerah, mulai Samarinda hingga Jakarta. Namun, perjuangan itu tak selalu sebanding dengan apresiasi yang diterima.
“Kadang orang lihatnya biasa saja. Padahal proses awalnya itu yang sulit. Kalau ada rasa seni, pasti paham kalau ini cantik buat hiasan rumah,” ujarnya.
Saat ini FKWW memiliki 19 anggota, dengan tujuh hingga delapan orang yang aktif. Mereka berbagi tugas mulai dari memanen hingga menganyam.
“Jika pasokan dari waduk terbatas, bahan baku pun harus dibeli dari warga sekitar dengan harga Rp70.000 per gulung basah atau Rp10.000 per setengah gulung kering berisi 50 batang,” jelasnya.
Bagi para ibu di Waduk Benanga, eceng gondok bukan lagi sekadar gulma. Dari disiplin dan kreativitas, mereka berhasil mengubahnya menjadi sumber ekonomi baru yang mempercantik rumah banyak orang.