metroikn, PENAJAM – Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Thohiron, menyoroti pentingnya peran koperasi desa sebagai ujung tombak penguatan ekonomi di tingkat desa.
Namun, ia menilai hingga kini koperasi di PPU belum berjalan maksimal, bahkan cenderung stagnan.
Menurut Thohiron, koperasi bukanlah konsep baru dalam perekonomian nasional. Sejak masa awal kemerdekaan, koperasi sudah digalakkan sebagai salah satu pilar ekonomi rakyat. Namun sayangnya, perjalanan koperasi kerap tersandung masalah internal.
“Sejak dulu koperasi sudah ada, tetapi kenapa tidak berjalan mulus? Karena rata-rata yang diuntungkan itu pengurusnya saja,” kata Thohiron, Jumat (25/4/2025).
Ia menilai masih banyak koperasi yang belum mampu memberikan nilai tambah nyata bagi anggotanya, sehingga menurunkan kepercayaan masyarakat.
Saat ditanya soal perkembangan koperasi di PPU, Thohiron mengungkapkan bahwa sebagian besar koperasi yang berjalan hanya koperasi simpan-pinjam, itupun banyak yang memberatkan anggotanya. Sementara koperasi berbasis kebutuhan sehari-hari atau koperasi produksi masih jarang ditemui.
“Yang jalan itu hanya koperasi simpan-pinjam. Kalau koperasi yang menyediakan sembako, kebutuhan harian, kayaknya berat kecuali koperasinya milik perusahaan,” tambahnya.
Ia menilai, seharusnya koperasi yang berbasis potensi lokal, seperti pertanian, lebih dikembangkan. Desa-desa di PPU, menurut Thohiron, memiliki peluang besar membentuk koperasi yang melayani kebutuhan pupuk, obat-obatan, hingga penjualan hasil pertanian.
Namun, ia mengingatkan, tantangan terbesar koperasi desa terletak pada kualitas kepengurusan.
“Kalau koperasi mau efektif, seluruh warga desa harus jadi anggota. Semua kebutuhan warga dipenuhi dari koperasi itu. Tapi ya, pengurus dan anggota harus kompak. Harus punya pandangan sama untuk membesarkan koperasi,” ujarnya.
Trauma masa lalu terhadap koperasi, lanjut Thohiron, masih membayangi sebagian masyarakat desa, yang membuat upaya membangkitkan koperasi desa membutuhkan pendekatan yang lebih serius dan profesional dari pemerintah daerah, khususnya dinas terkait.
Dengan dukungan yang tepat, ia yakin koperasi bisa kembali menjadi kekuatan ekonomi rakyat di PPU.
“Ini peluang besar. Tapi sekali lagi, kuncinya ada di niat baik dan kekompakan semua pihak,” pungkas Thohiron. (yan/metroikn)