metroikn, PENAJAM – Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) menghadapi efisiensi anggaran tahun ini, namun Kepala Disbudpar PPU, Andi Israwati Latief, memastikan bahwa program-program prioritas yang telah direncanakan tetap berjalan.
Andi Israwati Latief menjelaskan, meski terdapat pengurangan anggaran, delapan program unggulan yang telah disusun tetap akan dilaksanakan dengan penyesuaian pada beberapa pos anggaran yang dinilai tidak langsung berdampak pada inti program.
“Program-program kami tetap seperti tahun lalu, ada delapan program prioritas yang akan dijalankan. Program-program ini sangat penting untuk pengembangan kebudayaan dan pariwisata di PPU,” kata Andi Israwati Latief, yang ditemui setelah menghadiri Rapat Paripurna DPRD PPU pada Rabu (5/3/2025).
Sebagian besar dari delapan program tersebut tetap berfokus pada urusan pemerintahan dan pengembangan kebudayaan. Menurut Andi, program yang terkait dengan urusan pemerintahan, seperti pembayaran gaji, tetap menjadi prioritas utama karena merupakan kewajiban pemerintah yang harus dipenuhi. Selain itu, program pengembangan kebudayaan, seperti kegiatan tahunan Nondoi dan acara budaya lainnya, juga tetap dilaksanakan.
“Program-program terkait kesenian tradisional, pelestarian budaya, pemasaran, serta peningkatan daya tarik destinasi wisata juga tetap menjadi fokus kami. Kami tidak menghapus program-program tersebut, hanya saja porsi anggarannya disesuaikan, terutama pada pos yang memungkinkan dilakukan efisiensi,” tambahnya.
Terkait langkah efisiensi anggaran, Andi menjelaskan bahwa pemangkasan lebih banyak dilakukan pada perjalanan dinas, yang dipotong hingga 50 persen, serta honorarium narasumber untuk kegiatan-kegiatan seperti Forum Group Discussion (FGD) dan acara seremoni lainnya.
Meski ada penyesuaian anggaran, Andi menegaskan bahwa program-program inti, termasuk Nondoi, tetap dilaksanakan sesuai rencana.
“Meskipun ada penyesuaian anggaran, dampaknya terhadap delapan program tersebut tetap ada, tetapi kami berusaha memastikan bahwa esensi dan tujuan dari setiap program tetap terjaga,” ujarnya.
Dengan langkah efisiensi ini, Disbudpar PPU tetap berkomitmen untuk memajukan kebudayaan dan pariwisata di daerah, sambil memastikan keberlanjutan program-program yang telah direncanakan. “Seperti kegiatan Nondoi, tetap kami laksanakan tahun ini,” pungkas Andi. (adv/metroikn)