metroikn, SAMARINDA – Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru, Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Pemrov Kaltim) memastikan kondisi ketahanan pangan tetap dalam posisi aman. Pemerintah mematangkan berbagai langkah antisipasi untuk menjaga stabilitas harga dan menekan potensi gejolak inflasi di periode konsumsi tinggi akhir tahun.
Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, UKM (DPPKUKM) Kaltim, Heni Purwaningsih, menyampaikan bahwa upaya pengendalian harga yang dilakukan sepanjang tahun menunjukkan hasil positif.
Hal itu terlihat dari penghargaan TPID Award Regional Kalimantan, di mana Kaltim berhasil meraih posisi terbaik pertama.
“Penghargaan ini menjadi bukti bahwa koordinasi dan strategi pengendalian inflasi berjalan efektif,” ujar Heni, Rabu (3/12/2025).
Ia menuturkan bahwa kondisi harga kebutuhan pokok di sebagian besar wilayah Kaltim hingga awal Desember masih stabil. Namun, terdapat sejumlah daerah yang mengalami harga sedikit lebih tinggi dibanding pusat distribusi. Faktor geografis dan keterbatasan konektivitas logistik disebut menjadi tantangan utama.
“Beberapa daerah memang memiliki keterbatasan infrastruktur, sehingga memengaruhi biaya distribusi,” jelasnya.
Memasuki periode Nataru, Pemprov Kaltim meningkatkan intensitas operasi pasar untuk menahan potensi kenaikan harga akibat meningkatnya permintaan masyarakat. DPPKUKM terus berkoordinasi dengan kabupaten dan kota untuk memastikan intervensi berjalan tepat sasaran.
Selain operasi pasar, pemerintah turut mengoptimalkan Gerakan Pasar Murah yang digelar Dinas Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura (DPTPH) Kaltim. Program ini menjangkau wilayah perkotaan hingga kecamatan, terutama daerah rawan tekanan harga.
“Langkah-langkah pengendalian dilakukan secara terpadu, baik oleh provinsi maupun kabupaten dan kota,” ungkap Heni.
Ia menegaskan bahwa seluruh upaya stabilisasi harga dilakukan secara simultan agar daya beli masyarakat tetap terjaga, khususnya menjelang libur panjang Nataru yang biasanya mendorong lonjakan permintaan sejumlah komoditas.
“Kami berharap intervensi terkoordinasi ini mampu memastikan masyarakat memperoleh harga yang terjangkau serta menjamin ketersediaan pangan tetap mencukupi hingga pergantian tahun,” tandasnya.












