metroikn, PENAJAM – Potensi besar budidaya rumput laut jenis Sango-Sango mulai menarik perhatian para petani tambak di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU).
Wakil Ketua Komisi II DPRD PPU, Sujiati, bahkan menyebut komoditas ini lebih menjanjikan ketimbang budidaya ikan bandeng.
“Baru kemarin saya ikut panen rumput laut Sango-Sango bersama para petani. Dari hasilnya, ternyata jauh lebih menguntungkan dibandingkan bandeng,” ujar Sujiati, ditemui pada Selasa (15/4/2025).
Menurutnya, lahan tambak yang biasanya digunakan untuk budidaya ikan bandeng dan udang kini mulai dimanfaatkan untuk menanam rumput laut. Beberapa kelompok tani bahkan sudah mengajukan permohonan bantuan pupuk khusus untuk mendukung produksi.
“Ada tiga kelompok yang sudah mengajukan permohonan, dan Insya Allah akan terealisasi tahun ini,” katanya.
Namun, Sujiati mengingatkan bahwa agar hasil panen memiliki nilai jual yang tinggi, perlu ada peningkatan pada proses pascapanen. Saat ini, petani masih menjual hasil panen dalam bentuk curah, dengan proses penjemuran seadanya.
“Masih banyak yang menjemur di atas tanah. Kami sudah bantu dengan alat waring, tapi ini masih belum cukup. Kami dorong agar ada penanganan pascapanen yang lebih baik, termasuk saat proses penjemuran,” tuturnya.
Sujiati menilai jika rumput laut diproses hingga setengah jadi sebelum dijual, maka harga jualnya bisa jauh lebih tinggi. Untuk itu, ia mendorong adanya pabrik pengolahan rumput laut skala kecil di PPU.
“Kalau ada pabrik olahan rumput laut, meskipun hanya setengah matang, harganya bisa jauh lebih baik. Ini yang sedang kami pikirkan. Saya pribadi sangat mendukung dan tahun ini banyak aspirasi saya yang dialokasikan untuk peningkatan sektor ini, termasuk sarana dan prasarananya,” pungkas Sujiati. (yan/metroikn)