metroikn, Penajam – Dinas Kesehatan (Dinkes) Penajam Paser Utara (PPU) telah mengambil berbagai langkah proaktif untuk menanggulangi potensi lonjakan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD).
Satu di antara upaya tersebut yakni, meningkatkan sosialisasi tentang bahaya DBD kepada masyarakat. Pasalnya, masih banyak warga yang kurang memahami tentang pertumbuhan dan penyebaran penyakit tersebut.
Kepala Seksi Kesehatan Masyarakat (SKM) Dinkes PPU, Harjito Ponco Waluyo, mengakui bahwa pihaknya telah menggelar sosialisasi lintas sektor dan lintas program. Bahkan mengadakan rapat yang dipimpin langsung oleh Sekretaris Daerah (Sekda) terkait lonjakan kasus DBD di Kabupaten PPU.
“Meskipun kasus DBD cenderung muncul dalam siklus lima tahunan, penting untuk tetap waspada. Terutama karena kurangnya pemahaman masyarakat akan bahaya DBD,” jelas Ponco.
Menurut analisa Dinkes, kasus DBD hanya muncul di beberapa kecamatan dalam beberapa tahun terakhir. Namun belakangan ini kasus telah muncul di wilayah lain.
“Hal ini menunjukkan pentingnya upaya pencegahan dan sosialisasi yang lebih intensif,” sambungnya.
Dinkes PPU juga mengambil langkah-langkah konkret dalam menanggulangi kasus DBD, meliputi pengendalian populasi nyamuk pembawa virus DBD melalui penyemprotan insektisida.
Dinkes juga melakukan monitoring dan evaluasi terhadap penyebaran DBD di berbagai wilayah. Tujuannya untuk memastikan bahwa tindakan yang ditempuh sesuai keperluan masyarakat setempat.
Dengan langkah-langkah yang komprehensif dan proaktif ini, Dinkes PPU berharap dapat mencegah peningkatan kasus DBD dan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kesehatan lingkungan.