PENAJAM – Wakil Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Jhon Kenedi, menegaskan pentingnya pembenahan Pelabuhan Penajam.
Menurutnya, di usia kabupaten yang telah menginjak 22 tahun, wajah pelabuhan harus sudah mencerminkan kemajuan daerah.
“Ya seharusnya pelabuhan itu kita benahi. Karena pintu masuknya orang dari luar ya di pelabuhan itu,” ujar Jhon, Selasa (15/4/2025).
Ia menyayangkan kondisi pelabuhan saat ini yang belum cukup representatif untuk menyambut tamu dari luar daerah.
“Kalau kita bawa tamu dari Jakarta, mereka sering bingung. Mana kota Penajam,” lanjutnya.
Jhon berharap pemerintah daerah segera menyediakan pelabuhan yang lebih modern. Menurutnya, pelabuhan bukan hanya soal aktivitas bongkar muat, orang dan barang, tapi juga bisa menjadi pusat penggerak ekonomi baru dan membuka lapangan kerja.
Lebih jauh, Jhon Kenedi turut menanggapi pernyataan Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim), Rudy Mas’ud yang turut menyarankan agar ada gebrakan baru terhadap pelabuhan. Tidak hanya memperbaiki pelabuhan yang ada, tapi juga membangun pelabuhan baru.
Jhon menyatakan setuju. Namun ia mengingatkan bahwa pembangunan pelabuhan baru memerlukan investasi besar dan harus dipikirkan secara matang.
“Nilai investasinya tinggi, tapi dampaknya juga besar. Harus dipikirkan dari sisi ekonomi, pengembangan wilayah, dan sistem transportasinya. Semuanya harus selaras,” tegasnya.
Jhon juga menekankan pentingnya menyiapkan fasilitas pendukung seperti ruang parkir, akses jalan keluar-masuk, dan tata kawasan yang baik.
Ia mendorong agar pembangunan pelabuhan dilakukan dengan visi jangka panjang.
“Kita jangan berpikir cuma 1–5 tahun. Kita harus pikirkan 50 tahun ke depan. Pelabuhan ini harus bisa jadi ikon daerah. Tempat orang masuk, tempat wisata, tempat ekonomi bergerak. Jadi bukan cuma bangun pelabuhan, tapi menciptakan ekosistem ekonomi yang dapat menyejahterakan masyarakat,” imbuhnya. (yan/metroikn)
